Kabarindo24jam.com | Jakarta – Isunya Whoosh terus mengalir sampai jauh. Ada yang bilang Whoosh dihentikan saja sampai Bandung, korupsi tiga kali lipat, Whoosh tidak prioritas dan bahkan ada yang bilang Whoosh tidak bermanfaat. Ya begitulah isunya yang bermain di dunia media sosial maupun media massa. Masyarakat yang melihat dan membacanya sampai bingung, mau percaya dan menerima yang mana.
Tadi pagi saya diundang menjadi salah seorang narasumber dialog di acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne. Tema yang dibicarakan adalah tentang Kereta Cepat Whoosh. Saya sampaikan saya mau bicara hanya dari transportasinya saja. Talk show saya tentang masalah kereta cepat Whoosh ini adalah yang kedua. Sebelumnya saya juga diminta menjadi narasumber di dialog online oleh media Tribun. Sama saya juga hanya mau bicara dari sisi transportasinya.
Mari kita melihatnya sebagai alat transportasi publik massal bisa memberi manfaat kepada masyarakat. Melihatnya jangan dipolitisasi karena Woosh itu hanya sebuah sistem alat transportasi publik massal. Jadi Woosh itu ya bebas mau diapakan saja. Mari kita posisikan dia sebagai alat transportasi publik yang bermanfaat dan dibutuhkan walau baru sampai Bandung. Memang rencana awal Woosh dibangun dari Jakarta sampai kota Surabaya, Jawa Timur.
Memang sampai sekarang walau sampai Bandung sudah bermanfaat lah semenjak dioperasikan secara komersial pada tahu. 2023 lalu. Kalo ada orang yang bilang Whoosh sampai sekarang tidak bermanfaat sebagai alat transportasi publik massal mungkin di sedang sakit katarak. Kalo tidak bermanfaat maka tidak ada yang menggunakannya sebagai alat transportasi. Dalam dua tahun ini saja, datanya sudah setidaknya 12 juta orang menggunakan untuk perjalanan Jakarta ke Bandung dan Bandung ke Jakarta.
Apakah 12 juta orang bukan manusia yang bisa berpikir dan melihat secara jernih Woosh bisa digunakan sebagai alat transportasi? Nah disinilah poin yang saya mau katakan bahwa sebagai alat transportasi publik massal sampai Bandung saja sudah ada 12 juta orang menggunakannya dalam dua tahun. Bagaimana jika Woosh dibangun perpanjangan hingga ke kota Surabaya?
Sebagai alat transportasi publik massal jika perjalanan semakin panjang maka layanannya semakin akses dan massal penggunanya. Sekarang kita bisa melihat memang Woosh bermanfaat untuk orang banyak dan jadi alternatif sebagai alat transportasi publik massal moderen yang memudahkan masyarakat melakukan perjalanan atau bertransportasi. Nah jika pelayanan kereta cepat Woosh ini dilanjutkan sampai Jakarta ke Surabaya tentu akan bertambah banyak masyarakat yang menggunakannya. Semakin panjang layanan yang diberikan sebuah sistem layanan transportasi publik maka dia akan semakin menjangkau lebih banyak penggunanya.
Pengalaman tahap pertama biarlah jadi referensi untuk lebih memperbaiki pembangunan berikutnya. Mari putuskan pembangunan Whoosh bukan sekedar kepentingan politik kekuasaan. Mari kita putuskan mau melanjutkan layanan Whoosh dengan berpikir secara politik pelayanan bagi masyarakat, kepentingan transportasi, sosial dan dampaknya untuk lingkungan yang lebih baik. Semua itu bisa dilakukan dengan tata kelola yang lebih baik dari sebelumnya untuk kepentingan masyarakat mendapatkan alat transportasi publik massal yang aman, nyaman dan akses juga terjangkau.
- Jakarta, 31 Oktober 2025.
 Azas Tigor Nainggolan.
 Analis Kebijakan Transportasi
- (Ls*/))

 
                                    