Kabarindo24jam.com | Bogor –
Hujan deras beberapa hari terakhir, mulai Sabtu malam sampai Minggu (5-6 Juli 2025) mengakibatkan terjadinya rangkaian bencana alam di Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Pemkab Bogor yang dirilis pada Senin (7/7/2025), terdapat 48 titik bencana hidrometeorologi yang terdiri dari tanah longsor, banjir serta pergerakan tanah.
Bupati Bogor Rudy Susmanto pun bergerak cepat dalam melalukan penanganan pasca bencana alam tersebut. Mulai dari evakuasi, penyediaan logistik hingga pemantauan update terkini bencana selama 24 jam melalui command center 112.
Dengan cepat setelah laporan diterima, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengerahkan tim gabungan untuk melakukan evakuasi warga terdampak, pendataan kerusakan, serta pendistribusian logistik darurat.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam setiap langkah penanganan darurat yang dilakukan, baik pada tahap tanggap darurat maupun pemulihan pasca-bencana. “Proses penanganan pasca bencana harus cepat, logistik dan bantuan untuk warga terdampak disalurkan,” tegas Rudy dalam keterangannya dikutip, Selasa (8/7/2025).
Adapun bencana alam terjadi di 48 titik wilayah Kabupaten Bogor yang tersebar di 35 desa atau kelurahan dan 18 kecamatan. Kejadian yang paling dominan adalah tanah longsor yang terjadi di 32 lokasi, disusul banjir di 9 lokasi, angin kencang di 3 lokasi, pergerakan tanah di 2 lokasi, serta 1 lokasi pencarian orang yang dilaporkan tersesat.
Selain itu, dua rumah dilaporkan ambruk akibat dampak cuaca ekstrem. Jumlah warga yang terdampak mencapai 108 kepala keluarga atau 449 jiwa, dengan 5 kepala keluarga (24 jiwa) di antaranya harus mengungsi sementara. Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, satu orang mengalami luka ringan, dan satu orang lainnya masih dalam pencarian.
Tak hanya menyelamatkan warga, Pemkab Bogor juga memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak segera terpenuhi, seperti dua Kecamatan Cisarua dan Megamendung yakni berupa bantuan logistik yang telah disalurkan mencakup bahan pangan seperti beras, makanan siap saji, sarden, kornet, biskuit, abon, serta perlengkapan darurat seperti selimut, sarung, popok anak, kasur, dan terpal.
Sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk 7 rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, 4 rumah rusak berat, dan 1 jembatan penghubung antar-RW yang rusak akibat banjir. Pemkab Bogor juga tengah menginventarisasi kerusakan lainnya untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Atas kejadian bencana itu, Pemkab Bogor telah membuka posko informasi dan layanan darurat di setiap kecamatan terdampak dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kondisi membahayakan di sekitar lingkungan mereka. (Cky/*)