Rabu, 20 Agustus 2025

Demo PBB Bone Ricuh, 6 Aparat Terluka Dilempari Batu

Kabarindo24jam.com | BONE – Aksi unjuk rasa menolak kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berujung ricuh pada Selasa (19/8/2025). Bentrokan pecah setelah massa mendesak bertemu bupati dan wakil bupati, namun tak kunjung dipenuhi.

Kericuhan menyebabkan enam aparat keamanan terluka akibat lemparan batu, terdiri dari empat personel Satpol PP dan dua anggota kepolisian.

Gelombang Protes Soal Kenaikan Pajak

Aksi besar-besaran ini dipicu isu kenaikan PBB-P2 di Bone yang disebut mencapai 300 persen. Meski Pemkab Bone telah membantah dan menyebut kenaikan hanya 65 persen merujuk data Badan Pertanahan Nasional (BPN), kebijakan tersebut tetap memantik amarah warga.

Ribuan massa tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone menggelar aksi di kantor bupati sejak siang. Sebanyak 1.000 personel TNI-Polri dikerahkan untuk menjaga jalannya demonstrasi.

Awalnya aksi berlangsung damai. Namun menjelang sore, massa mulai memaksa menerobos barikade kawat berduri dan melempar air mineral ke arah aparat.

“Kami berikan waktu 5 menit agar menghadirkan bupati dan wakil bupati kami. Kalau tidak, kami yang akan masuk menemuinya,” teriak Jenderal Lapangan Aliansi Rakyat Bone, Rafli Fasyah, saat orasi.

Bentrok dan Aparat Terluka

Permintaan itu tak dipenuhi sehingga massa merangsek masuk ke pekarangan kantor bupati. Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan, namun tak mampu membendung aksi.

Dialog sempat dilakukan antara perwakilan massa dengan Pj Sekda Bone Andi Saharuddin, Kabag Hukum Setda Bone Ramli, dan Kepala Diskominfo Bone Anwar. Namun, pembicaraan berakhir buntu.

Situasi kian memanas hingga massa melempari aparat dengan batu. Polisi lalu menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

“Ada 4 anggota Satpol yang kena lemparan batu, dua di antaranya kepalanya pecah,” ujar Sekretaris Satpol PP Bone, Andi Awaluddin.

Dari pihak kepolisian, dua anggota juga terluka. “Brimob Aipda Rahmat ibu jarinya robek nyaris terputus, sedangkan Bripda Awal luka robek di kening sebelah kanan,” kata anggota Polres Bone, Aipda H Karman.

Massa baru bisa dipukul mundur sekitar pukul 20.30 Wita. Meski begitu, sebagian demonstran masih bertahan di sejumlah ruas jalan, bahkan sempat menyalakan petasan.

Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi menyebut aksi tersebut ditunggangi kelompok anarko yang diduga menjadi pemicu bentrokan.

“Aksi disusupi kelompok anarko. Seharusnya massa yang menyuarakan aspirasi sudah bubar, tapi kelompok ini masih bertahan dan melakukan provokasi,” kata Sugeng.

Ia menambahkan, sejumlah terduga provokator telah diamankan dan berasal dari luar Bone.

Pemkab Putuskan Tunda Kenaikan PBB

Merespons eskalasi, Pemkab Bone akhirnya menunda rencana kenaikan PBB-P2. Keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Penyesuaian tarif 65 persen ini ditunda dulu. Kami akan kaji ulang kembali sesuai arahan pemerintah pusat,” kata Pj Sekda Bone, Andi Saharuddin.

Ia memastikan tarif PBB-P2 sementara tetap menggunakan acuan lama. Bagi warga yang telanjur membayar dengan tarif baru, akan dilakukan penyesuaian.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kami harap semua tetap tenang dan tidak terpancing provokasi,” ujarnya.(Dky*/)

 

 

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini