Kamis, 16 Oktober 2025

Diduga Asal-Asalan, Drainase di Sematang Borang Baru Sebulan Sudah Rusak Parah

KABARINDO24JAM.COM | Palembang – Proyek pembangunan drainase di Jalan Tri Tunggal, perbatasan Famili Ceria 1 RW 10, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, menuai sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan yang baru rampung sekitar satu bulan tersebut sudah mengalami kerusakan parah dan diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun spesifikasi teknis.

Tim LSM Gerakan Rakyat (GeRak) yang melakukan investigasi di lapangan menduga kuat proyek tersebut dikerjakan secara asal-asalan.

Ketua Tim Investigasi GeRak, Syawaluddin, menyebutkan bahwa kondisi drainase atau talud di lokasi tampak bergelombang seperti “ular anaconda”, bahkan ada bagian yang sudah patah.

“Kalau talud yang baru dibangun belum sebulan sudah patah dan bergelombang seperti ular anaconda, ini menunjukkan konstruksi kemungkinan besar tidak sesuai standar teknis,” ujar Syawaluddin, Senin (13/10/2025).

Ia menambahkan, penyebab kerusakan bisa berasal dari beberapa faktor, seperti kesalahan pemilihan material, campuran beton yang kurang baik, teknik pemasangan yang tidak benar, sistem pembuangan air yang tidak efektif, hingga analisis kondisi tanah yang kurang mendalam.

“Talud yang rusak dan bergelombang menandakan adanya pergerakan tanah bawah yang signifikan atau kegagalan struktural, sehingga tidak mampu menahan tekanan lateral tanah dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Hendri, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, saat dikonfirmasi tim GeRak, justru terkesan cuci tangan dan menyalahkan pihak lain.

Menurut keterangan Syawal, Hendri menyampaikan bahwa perbaikan akan segera dilakukan setelah pembongkaran.

“Minggu ini mau pembongkaran dulu, minggu depan pelaksanaan perbaikan, nyuruh pihak perumahan penimbunan dulu,” kata Syawal menirukan pernyataan Hendri.

Namun, Syawal menilai jawaban tersebut tidak profesional.

“Seharusnya PPK tidak menyalahkan pihak lain. Kerusakan ini jelas karena konstruksi yang jelek, materialnya mutu rendah, dan kemungkinan besar tidak ada cerucup, jadi tidak bisa menahan pergeseran tanah,” tegasnya. (Wen*/)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini