Kabarindo24jam.com | Cibinong – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya tidak akan merubah keputusan ‘pahitnya’ menutup puluhan lokasi tambang di kecamatan Cigudeg, Rumpin dan Parung Panjang – Kabupaten Bogor, meskipun sejumlah kontraktor mengeluh lantaran merasa kesulitan mendapatkan bahan baku material karena terdampak penutupan tambang tersebut.
Diketahui, selama ini banyak kontraktor di Kabupaten Bogor mendapat suplai bahan baku atau material dari tambang-tambang di wilayah Barat Kabupaten Bogor tersebut. Namun setelah munculnya kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi itu, para kontraktor kesulitan mendapat material untuk pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah daerah.
Atas keluhan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak bergeming, malahan dia meminta agar kontraktor mencari cara lain. Pria yang populer dengan sapaan Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu meminta penyedia jasa konstruksi untuk mencari tempat lain untuk membeli bahan baku.
“Ya kalau mengeluh kan pasti ada, tapi kan ada wilayah yang buka bukan hanya di situ,” ujar Dedi dalam pernyataannya yang dikutip pada Rabu (5/11/2025). Bahkan, ia menegaskan bahwa keluhan tersebut tidak akan mengubah keputusannya atau mengizinkan tambang kembali beroperasi dalam waktu dekat.
Sebab, alasan penutupan sementara tambang ini merupakan upaya untuk mengatasi keluhan masyarakat yang resah dengan aktivitas tambang khususnya lalu lalang kendaraan besar. “Kita kalau hanya denger keluhan satu orang tanpa mempertimbangkan keluhan ribuan orang kan ga adil jadi pemimpin,” katanya.
Menurutnya keberadaan tambang di wilayah tersebut saat ini hanya melahirkan disparitas kemiskinan. KDM pun menilai, pihak yang diuntungkan dari tambang-tambang tersebut hanyalah para pengusaha, sementara para pekerjanya tidak sejahtera.
“Selama ini mendapat cor bangunan bagus, bangunan megah tapi kan melahirkan kesengsaraan bagi masyarakat, nah saya ingin masyarakat di sekitar tambang ini sejahtera gak, sekarang tiap hari cuman dapet Rp60 ribu kan ini harus segera dibenerin penataan ini,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto memastikan bahwa penutupan tambang di wilayah Parung Panjang dan sekitarnya itu bersifat sementara. Keputusan permanen atau tidaknya akan ditentukan setelah hasil kajian tim audit investigatif yang melibatkan para pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) rampung.
Bupati Rudy mengatakan, Pemkab Bogor saat ini masih menunggu hasil analisis menyeluruh dari tim konsultan yang ditunjuk Pemprov Jabar tersebut. Hasil kajian itu akan menjadi dasar arah kebijakan tambang ke depan, termasuk rencana pembukaan kembali sejumlah lokasi tambang yang sempat ditutup.
“Sampai kapannya tambang ditutup, kami menunggu hasil kajian dari konsultan yang dipersiapkan oleh Pemprov Jabar,” kata Rudy seusai mendampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Setda, Komplek Pemda Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin (3/11/2025).
Menurut Rudy, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah menegaskan bahwa penutupan tambang dilakukan bukan untuk mematikan kegiatan ekonomi, tetapi sebagai langkah penataan agar kegiatan tambang lebih tertib, berkeadilan, dan memperhatikan aspek lingkungan. (Cky/*)

