Selasa, 4 November 2025

Event Besar Jadi Tulang Punggung Ekonomi Bandung 2025

Kabarindo24jam.com | Bandung – Kota Bandung terus memperlihatkan kebangkitan ekonomi pariwisata pada 2025 berkat maraknya penyelenggaraan berbagai event berskala nasional dan internasional. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut kegiatan besar tersebut menjadi penggerak utama roda ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Bandung sebagai kota kreatif yang dinamis.

Menurut Farhan, pemerintah kota secara serius menempatkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) sebagai fokus utama strategi pengembangan pariwisata. “Begitu kegiatan MICE berjalan, semua sektor ikut bergerak — mulai dari transportasi, perhotelan, kuliner, sampai industri kreatif. Dampaknya langsung terasa,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Ia menjelaskan, arah kebijakan pariwisata Bandung kini tidak lagi bertumpu pada kuliner semata, tetapi diperluas melalui gelaran event tematik seperti Pocari Run, Pasar Seni ITB, dan Asia Afrika Festival. Farhan menilai rangkaian kegiatan itu terbukti menarik wisatawan dengan daya beli tinggi serta mempertegas citra Bandung sebagai kota dengan ekosistem seni dan budaya yang hidup. “Kami ingin Bandung dikenal lewat event-event premium yang membanggakan, bukan yang menodai wajah kota,” tegasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat peningkatan signifikan pada tingkat hunian hotel sejak Juli hingga Oktober 2025. Saat Pocari Run digelar, tingkat okupansi melesat hingga di atas 80 persen, dengan data Telkomsel Mobility menunjukkan lonjakan pergerakan wisatawan mencapai 127 persen pada 19–20 Juli. “Sekitar 53 persen pengunjung berasal dari luar Bandung, terbanyak dari Jakarta Selatan,” ungkap Farhan.

Meski sempat turun pada Agustus akibat pembatasan anggaran dan gangguan keamanan, okupansi hotel kembali melonjak pada September dan Oktober berkat gelaran Asia Afrika Festival dan Bandung Great Sale. “Sekarang, hampir setiap akhir pekan hotel-hotel penuh. Ini bukti konkret bahwa event adalah mesin penggerak pariwisata,” kata Farhan.

Ia menuturkan, penyelenggaraan event bukan sekadar hiburan, tetapi strategi ekonomi yang menggerakkan rantai nilai lintas sektor. Dari hasil analisis, rata-rata transaksi pengunjung mencapai Rp4.000 pada Pasar Seni dan Asia Afrika Festival, sedangkan di Pocari Run menembus Rp25.000 per orang. “Besar kecilnya transaksi bukan masalah, yang penting roda ekonomi terus berputar dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Farhan menambahkan, Pemkot Bandung tengah memperkuat sinergi dengan komunitas kreatif, pengelola hotel, dan pelaku industri pariwisata untuk memastikan kalender event semakin teratur dan berdampak luas. Ia optimistis strategi berbasis event akan menjaga momentum kebangkitan ekonomi kota.

“Bandung sudah menjadi magnet bagi event-event besar. Kini tantangannya adalah menjaga kualitas dan konsistensi agar manfaatnya terus dirasakan warga,” tutup Farhan. (Man*/)

 

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini