Kabarindo24jam.com | Toba – Menjadi ikon semangat pelestarian budaya dari jantung Danau Toba, Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak 2025 yang digelar di Kabupaten Samosir bukan hanya menyajikan pertunjukan adat, tetapi juga menjadi langkah strategis membangun identitas wisata edukatif berbasis kearifan lokal. Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menilai festival ini berpotensi menjadi magnet baru pariwisata di kawasan superprioritas nasional tersebut.
“Kita menyambut baik ajang tersebut, dan berharap wisata edukasi ini menjadi salah satu andalan di Danau Toba,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis di Medan, Senin (7/7/2025).
Festival yang berlangsung pada 1–10 Juli 2025 ini digelar di kawasan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Samosir. Beragam pertunjukan budaya dan ritual adat Batak Toba—yang merupakan bagian dari warisan leluhur—ditampilkan di halaman Kantor Bupati Samosir, menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah.
Gubernur Bobby Nasution turut hadir langsung bersama Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom dan anggota DPR RI Hinca Panjaitan. Hinca sendiri merupakan bagian dari Komunitas Rumah Hela Raja Isombaon dan Siboru Siakgoina, komunitas pelestari budaya Batak. Mereka menyaksikan secara langsung turi-turian atau torsa, yaitu cerita lisan tentang budaya dan tutur para leluhur Batak Toba.
Selain menikmati festival, Bobby juga berdiskusi dengan Vandiko dan Hinca terkait pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, termasuk strategi mengundang lebih banyak wisatawan. Salah satu event internasional yang tengah disiapkan adalah Trail of the Kings – Lake Toba, ajang lari lintas alam dunia dari Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) Seri Dunia 2025 yang akan digelar pada 17–19 Oktober. Sebagian rutenya kemungkinan besar akan melalui jalur pendakian di Pulau Samosir.
Topik lain yang turut dibahas yakni upaya menjaga kelestarian lingkungan Danau Toba. Salah satunya dengan merencanakan pendirian posko pemantauan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di kawasan perbukitan yang rawan terbakar saat kemarau karena ditumbuhi ilalang. Bobby juga mendorong adanya pengawasan ketat terhadap barang bawaan pengunjung guna mencegah pencemaran sampah.
Anggota DPR RI Hinca Panjaitan menyampaikan apresiasinya atas kepedulian Gubernur Bobby terhadap pelestarian budaya dan pengembangan kawasan Danau Toba.
“Beliau sangat tertarik pada storytelling tentang leluhur Batak Toba ini. Saya berterima kasih sekali, karena Pak Gubernur kita sangat peduli tentang Danau Toba, khususnya budaya,” ujar Hinca.
Ia menilai, festival semacam ini dapat menjadi media pewarisan budaya bagi generasi muda. Menurutnya, kekayaan cerita sejarah dan adat Batak Toba selama ini masih banyak yang belum tergali dan berpotensi menjadi konten edukatif yang menarik.
Di tengah pesatnya pariwisata modern, hadirnya festival edukatif berbasis budaya menjadi oase yang memperkuat identitas lokal. Jika konsisten dilestarikan dan dikembangkan, ajang seperti Festival Leluhur Batak tak hanya jadi agenda tahunan, melainkan juga menjadi warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.