Kabarindo24jam.com | Bogor Kota – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, helaran budaya yang digelar sebagai puncak dari rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke 543 dilangsungkan pada malam hari. Sangat menarik, ragam kekayaan budaya nusantara tampil memukau di tengah sejuknya udara Bogor selepas hujan.
Ribuan warga berbaur, tumpah ruah di Balai Kota Bogor hingga sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, merayakan malam puncak HJB ke-543. Kendati hujan sempat turun, namun tak mematahkan semangat masyarakat untuk turut ikut serta merayakan malam bersejarah ini.
Di hadapan ribuan warga, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, mengungkapkan bahwa hujan deras yang turun dan berhenti tepat saat helaran dimulai menjadi tanda kebaikan Allah SWT. “Malam ini kita menyaksikan betapa Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, melalui alam memberi sinyal kepada kita. Hujan deras berhenti tepat di waktu pelaksanaan memiliki arti alam mencintai kita semua,” tuturnya.
Maka dengan itu, Dedie Rachim mengajak seluruh masyarakat, khususnya Kota Bogor, untuk membalas kebaikan alam, mencintai, dan memelihara kelestarian lingkungan dengan cara menjaga kebersihan, menanam pohon, menjaga aliran-aliran sungai, dan tidak lagi mengotori sungai maupun lingkungan.
Melalui tema HJB ke-543, yaitu “Raksa Jagaditha”, Dedie Rachim menegaskan bahwa kelestarian alam menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak. “Raksa Jagaditha adalah pesan kuat untuk masyarakat Bogor dalam rangka melestarikan alam Bogor, identitas, hingga filosofi “Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampereun Jaga”. Warisan dari pendahulu kita harus kita teruskan, kebaikan-kebaikan ini harus diwariskan untuk generasi mendatang,” ungkap Dedie.
Sebagai informasi, pawai helaran HJB ke-543 dibuka dengan suguhan atraksi seni budaya dari rombongan BJB Cabang Bogor, disusul Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, dan jajaran perangkat daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Tepat di belakang rombongan Kadin Kota Bogor, ada barisan para atlet berprestasi Kota Bogor yang hadir memeriahkan pawai bersama rombongan KONI Kota Bogor beserta pengurusnya. Selanjutnya, tampil beberapa komunitas, seperti Komunitas Wanita Berkebaya, Oncom-Onthel Community, barista KANMA Group, dan lainnya.
Kemudian Barongsai Naga Merah Putih dari Babakan Pasar, yang memiliki panjang 50 meter dengan kepala seberat 15 kg dan badan 5 kg dan dibawa oleh 15 orang, menjadi penutup rangkaian pawai. Bahkan, tidak hanya menampilkan budaya lokal Jawa Barat atau Nusantara, suguhan budaya dari Malaysia juga turut ditampilkan.
Hal ini disampaikan oleh Moh Mochtar, Sekretaris Persatuan Homestay Malaysia, yang menghadirkan kebudayaan dari Negeri Sabah, Sarawak, sebagai ajang promosi. “Jadi melalui acara di Kota Bogor ini, kami mencoba menampilkan kebudayaan Malaysia sebagai bagian dari promosi budaya Malaysia,” pungkas Mochtar. (Man/Dul)