Cibinong, Kabarindo24jam.com – Tekad kuat Direksi dan Staf manajemen Perseroan Daerah (Perseroda) Sayaga Wisata untuk menuntaskan pembangunan sekaligus mengoperasikan hotel miliknya akhirnya terwujud sudah. Hotel Sayaga Horison yang berlokasi di Jalan Raya Tegar Beriman Pemda, Cibinong, itu sudah memulai ujicoba operasionalnya sejak awal bulan Mei 2025.
Direktur Utama Perseroda Sayaga Wisata, Supriadi Jufri, mengungkapkan bahwa hotel kepunyaan Pemkab Bogor itu dikelola oleh salah satu operator terkemuka di tanah air, yakni Horison Hotels (PT Metropolitan Golden Management, Red). Hotel ini memiliki 111 kamar hunian dengan fasilitas ballroom, restoran, ruang rapat dan seminar serta kolam renang.
Diketahui, Hotel Sayaga bulan Mei ini telah mulai beroperasi dan digunakan oleh beberapa OPD untuk tempat menginap, rapat-rapat dan lokasi pelatihan dan seminar, tercatat di bulan Mei ini tiga OPD sudah melaksanakan kegiatan di Hotel Sayaga, diantaranya Perumda Pasar Tohaga dan Bank Tegar Beriman.
“Alhamdulillah, pada masa ujicoba ini sudah ada beberapa konsumen corporate dan instansi yang menyewa ruang rapat seminar berikut kamar hunian. Valuenya cukup tinggi,” ungkap Jufri saat ditemui Pelita Baru di kantornya, Cibinong, akhir pekan kemarin.
Ujicoba ini, lanjut Jufri, dilakukan sampai pada bulan Juli atau Agustus mendatang, saat pembangunan kamar tambahan dan interior secara keseluruhan diselesaikan.
Direncanakan, setelah tahapan pembangunan selesai dikerjakan, peresmian hotel tersebut akan dilakukan oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Terkait dengan peran Bupati Rudy Susmanto, Jufri menegaskan dirinya beserta manajemen Sayaga Wisata sangat berterimakasih kepada Bupati Rudy Susmanto yang sudah berkomitmen menyelesaikan masalah hotel. “Pak Bupati saya lihat berani take risk untuk ambil keputusan yang tidak populer sehingga masalah hotel Sayaga ini bisa selesai tahun ini,” ujarnya.
Jufri menambahkan, awalnya pihak operator Horison datang sebagai investor yang berhitung modalnya sekian harus kembali sekian dan risknya dihitung segala macam. Jadi posisi Perseroda Sayaga, lanjut dia, kalau ada investor agak lemah terhadap kepemilikan revenue hotel itu. Tetapi hal ini terpaksa dilakukan, sebab kalau tidak diselesaikan hotel jadi mangkrak dan itu total loss.
“Horison masuk sebagai investor melalui tender di awal 2024, mereka investasi Rp17,8 miliar untuk menyelesaikan hotel. Posisi mereka adalah investor yang sebagian besar revenue menjadi hak mereka. Tapi sejak ada PMD berubah, awalnya Sayaga cuma dapat 10 persen dari 30 persen dari keuntungan,” jelas Jufri.
“Dengan asumsi hotel itu operasionalnya 60 persen keuntungannya 40 persen. Jadi awalnya dari 40 persen keuntungan itu 3 bagian untuk mereka 1 bagian untuk kita, sekarang diubah dengan uang investasi dikembalikan, justru 3,5 persen menjadi untuk kita dan setengah bagian menjadi hak mereka. Mereka kini hanya dapat 4 persen. Itu saya perubahan yang sangat luar biasa untuk Sayaga,” tambah dia.
Jufri juga menuturkan bagaimana status investor dengan dikembalikannya uang, berubah jadi operator. Secara otomatis investor berubah jadi operator sesuai dalam klausul lelang tahun 2024. Sayaga punya kesempatan mengembalikan dana itu selama 2 tahun, tapi kalau Sayaga tidak sanggup mengembalikan dananya, Horison akan tetap menjadi investor selama 10 tahun.
“Tapi Alhamdulillah dgn ada Penyertaan Modal Daerah (PMD) 2025 ini, kita bisa mengembalikan dananya. Jadi kini kita sedang dalam proses negosiasi sebab tahun ini itu dananya sudah dikembalikan. Sehingga nanti pembagian keuntungannya Sayaga akan jauh lebih besar dibanding saat mereka menjadi investor. Kami yakin kedepan Sayaga Hotel bisa memberikan konstribusi signifikan ke Pemkab Bogor,” papar Jufri.
Seperti diketahui, penyelesaian proyek pembangunan hotel Sayaga yang pembangunannya dimulai pada 2019 terhenti lantaran kekurangan dana, dan hal itu membuat BUMD Sayaga Wisata bakal bangkrut di akhir tahun 2024.
Lantaran permintaan penyertaan modal tambahan berlarut-larut, direksi Sayaga Wisata sempat berupaya menggandeng investor dari luar. Namun pada penyusunan APBD Kabupaten Bogor 2025 di Desember 2024 lalu, penyertaan modal tambahan sebesar Rp 36 miliar disetujui oleh Pemkab Bogor dan DPRD sehingga pembangunan hotel dapat diselesaikan. (Cok)