Latest Post

Home / Politik

Rabu, 11 Juni 2025 - 17:43 WIB

Inikah Politik Pengkultusan? Atau Sebuah Strategi?

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Politik Indonesia kembali gaduh. Dedy Nur, Ketua Biro Ideologi PSI Bali, bikin geger publik lewat cuitan di akun X pada 9 Juni 2025: “Jokowi itu sebenarnya sudah memenuhi syarat jadi nabi.”

Cuitan akun X Deddy Nur Palakka

Pujian yang terdengar seperti satire itu justru disampaikan serius. Dedy menyebut Jokowi memilih tetap “menjadi manusia biasa” dan bahkan menyindir pihak yang tak rela masa jabatan sang mantan presiden berakhir dengan sukses.

Respon keras datang seketika. Netizen menilai ini bukan pujian, tapi penghinaan terhadap nilai-nilai agama dan akal sehat. “Ini sudah bukan pengultusan lagi, tapi delusi,” tulis salah satu komentar pedas.
Salah satu akun yang ikut mengecam, @ch_chotimah2, menulis:
“Jokowi itu pembohong, ingkar janji, pengkhianat, dan tak tahu terima kasih. Disebut oleh kader PSI memenuhi syarat untuk jadi Nabi—manusia pilihan Tuhan? Ini penghinaan terhadap Tuhan, bukan sekadar pengultusan.”

Baca Juga :  Pensiunan Jendral dan Intelektual Harus Dukung Penanganan Covid, Bukan Jadi Provokator

Gelombang kritik serupa bermunculan, menuduh Dedy Nur dan PSI telah melecehkan nilai-nilai religius, terutama ketika narasi kenabian digunakan dalam konteks politik dan fanatisme terhadap seorang mantan presiden.

Baca Juga :  Proyek Stadion Pakansari Bermasalah, Bupati Bogor Didesak Copot Kadispora

Tanggapan juga datang dari politikus PDIP, Guntur romli yang menganggap cuitan kader PSI, Dedy Nur Palakka, adalah pembodohan politik.

Kendati demikian, Guntur Romli mengatakan pernyataan Dedy tersebut tidak masuk dalam penistaan agama, tetapi lebih kepada fanatisme ekstrem.

PSI memang dikenal loyal pada Jokowi, tapi membawanya ke level kenabian dinilai menabrak batas nalar dan norma. Hingga kini, PSI belum memberi klarifikasi. Diam mereka justru makin menegaskan bahwa fanatisme kini dijadikan strategi?

Share :

Baca Juga

Politik

Sebaiknya Jokowi Ikuti SBY, Hidup Tenang Lepaskan Politik

Headline

Momen Akrab Prabowo dan Megawati di Hari Pancasila

Headline

Try Sutrisno Restui Upaya Purnawirawan Lengserkan Gibran

Nusantara

Tegas! Puan Maharani Desak Budi Arie Klarifikasi Pernyataannya

Nusantara

Skandal Sekda DKI, Dugaan Nepotisme yang Menghancurkan Wajah Reformasi Jakarta

Headline

Kasus Pagar Laut Kohod,Raibnya Arsin dan Tanda Tanya Keadilan

Nusantara

Ono Surono Sesalkan Arogansi KDM di Gedung Dewan

Hukum

KPK Jadi Saksi Ahli,Langkah Tepat atau Benturan Kepentingan?