Kabarindo24jam.com | Jakarta – Politik Indonesia kembali gaduh. Dedy Nur, Ketua Biro Ideologi PSI Bali, bikin geger publik lewat cuitan di akun X pada 9 Juni 2025: “Jokowi itu sebenarnya sudah memenuhi syarat jadi nabi.”

Pujian yang terdengar seperti satire itu justru disampaikan serius. Dedy menyebut Jokowi memilih tetap “menjadi manusia biasa” dan bahkan menyindir pihak yang tak rela masa jabatan sang mantan presiden berakhir dengan sukses.
Respon keras datang seketika. Netizen menilai ini bukan pujian, tapi penghinaan terhadap nilai-nilai agama dan akal sehat. “Ini sudah bukan pengultusan lagi, tapi delusi,” tulis salah satu komentar pedas.
Salah satu akun yang ikut mengecam, @ch_chotimah2, menulis:
“Jokowi itu pembohong, ingkar janji, pengkhianat, dan tak tahu terima kasih. Disebut oleh kader PSI memenuhi syarat untuk jadi Nabi—manusia pilihan Tuhan? Ini penghinaan terhadap Tuhan, bukan sekadar pengultusan.”
Gelombang kritik serupa bermunculan, menuduh Dedy Nur dan PSI telah melecehkan nilai-nilai religius, terutama ketika narasi kenabian digunakan dalam konteks politik dan fanatisme terhadap seorang mantan presiden.
Tanggapan juga datang dari politikus PDIP, Guntur romli yang menganggap cuitan kader PSI, Dedy Nur Palakka, adalah pembodohan politik.
Kendati demikian, Guntur Romli mengatakan pernyataan Dedy tersebut tidak masuk dalam penistaan agama, tetapi lebih kepada fanatisme ekstrem.
PSI memang dikenal loyal pada Jokowi, tapi membawanya ke level kenabian dinilai menabrak batas nalar dan norma. Hingga kini, PSI belum memberi klarifikasi. Diam mereka justru makin menegaskan bahwa fanatisme kini dijadikan strategi?