Kabarindo24jam.com | Doha, Qatar – Situasi Timur Tengah kembali memanas setelah Israel dilaporkan melancarkan serangan udara ke distrik West Lagoon Bay, Doha, pada Selasa (9/9). Dalam operasi tersebut, sedikitnya 15 jet tempur dikerahkan dan lebih dari 10 rudal ditembakkan ke satu titik yang disebut-sebut sebagai markas Hamas.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan berhasil dieksekusi dengan tingkat akurasi tinggi berkat penggunaan rudal jarak jauh dan jet tempur modern. Analis militer dari Deakin University, Ahmed Hashim, menilai bahwa serangan ini didukung oleh jaringan intelijen Israel yang luas di kawasan Timur Tengah.
Hashim menduga Israel mengerahkan jet siluman F-35 Adir serta jet Ra’am (F-15I) sebagai bagian dari operasi. Dengan jangkauan hingga 2.200 kilometer, rudal yang ditembakkan disebut mampu menghantam target tanpa perlu pesawat memasuki wilayah udara Qatar. “Saya rasa jet-jet itu meluncurkan rudal dari jarak jauh, kemungkinan dari wilayah Yordania atau Arab Saudi,” ujarnya.
Meski begitu, serangan ini memicu kecaman internasional. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut aksi tersebut sebagai upaya menghancurkan markas Hamas. Namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Tel Aviv atas konsekuensi serius dari tindakannya.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun dijadwalkan menggelar rapat darurat untuk membahas dampak serangan Israel ke Doha. Sementara itu, situasi di Qatar masih dalam pemantauan ketat terkait potensi eskalasi lebih lanjut.
(Dul)