Kabarindo24jam.com | Rusia – Wilayah Semenanjung Kamchatka diguncang gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,8, Rabu (30/7/2025). Getaran kuat dari gempa ini memicu gelombang tsunami yang meluas ke berbagai wilayah di Samudra Pasifik, termasuk Jepang dan Hawaii.
Kendati kekuatannya sangat besar, otoritas Rusia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa kesiapsiagaan sistem darurat dan evakuasi cepat mampu mencegah dampak fatal. Beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan saat proses evakuasi, namun dalam kondisi stabil.
Tsunami setinggi 3 hingga 5 meter dilaporkan menerjang pesisir Kamchatka, termasuk di kota pelabuhan Severo-Kurilsk, merendam pelabuhan dan menghanyutkan perahu-perahu nelayan. Di Jepang, gelombang mencapai 1,3 meter menyebabkan evakuasi massal warga di sepanjang pesisir, sementara di Hawaii, gelombang hingga 1,8 meter memicu penutupan pelabuhan dan kemacetan akibat eksodus warga ke daerah tinggi.
Peringatan tsunami dikeluarkan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Filipina, China, Meksiko, hingga Selandia Baru. Beberapa jam setelah kejadian, sejumlah negara mulai menurunkan status peringatan. Hawaii bahkan telah membatalkannya setelah situasi dinyatakan aman. Jepang, Pantai Barat AS, dan wilayah Rusia juga melakukan hal serupa.
Tak lama setelah gempa utama, Gunung Klyuchevskoy – salah satu gunung api paling aktif di Eurasia – meletus. Laporan menyebutkan adanya aliran lahar di lereng dan semburan cahaya di atas kawah. Para ahli menyebut bahwa meski gempa bukan pemicu langsung letusan, aktivitas tektonik kemungkinan memperkuat tekanan magma.
Dari segi kerusakan, dampak relatif minim. Sebuah taman kanak-kanak di Petropavlovsk-Kamchatsky dilaporkan rusak, namun tidak ada korban karena sedang dalam renovasi. Hasil pemeriksaan terhadap ratusan bangunan di wilayah terdampak menunjukkan tidak perlunya evakuasi besar-besaran.
Gempa tersebut tercatat sebagai salah satu yang terkuat sejak 1952 di wilayah Kamchatka. Sejumlah gempa susulan dengan kekuatan hingga Magnitudo 6,9 terus terjadi. Para ahli menyebut gempa utama ini sebagai gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka, bagian dari Cincin Api Pasifik – zona seismik paling aktif di dunia.
Upaya mitigasi, sistem peringatan dini, dan koordinasi antarnegara terbukti membantu meminimalkan dampak dari bencana besar ini. Namun, potensi gempa susulan dan aktivitas vulkanik masih dipantau ketat oleh lembaga geofisika di berbagai negara. (dul/man)