Kabarindo24jam.com | Sukamakmur – Kelompok Kerja Komite Nasional Pemuda Indonesia (Pokja KNPI) Kecamatan Sukamakmur sukses menyelenggarakan Pelatihan Sertifikasi Tanah dan Administrasi Pertanahan yang diikuti oleh puluhan pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan yang ada di wilayah Kecamatan Sukamakmur.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wilayah II Kabupaten Bogor, yang membawakan materi seputar prosedur sertifikasi tanah, pentingnya legalitas kepemilikan tanah, serta pemahaman tentang tata administrasi pertanahan yang kerap menjadi tantangan di wilayah pedesaan.
Dalam sambutannya, Ketua Pokja KNPI Kecamatan Sukamakmur, Bung Fahreza Ahmad Anwar, menyampaikan harapan besarnya terhadap generasi muda yang turut aktif memahami dan menjaga hak atas tanah sebagai bagian dari hak dasar warga negara.
“Hari ini, para pemuda membuktikan bahwa mereka bukan hanya ingin jadi penonton dalam pembangunan desa, tetapi ingin terlibat aktif, belajar, dan menjadi bagian dari solusi. Kepemilikan tanah bukan hanya soal sertifikat, tapi juga soal keberlanjutan hidup, kehormatan keluarga, dan kedaulatan atas tanah kelahiran kita sendiri,” ungkap Bung Fahreza penuh semangat.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah konkret Pokja KNPI Sukamakmur dalam mendorong literasi pertanahan kepada pemuda agar tidak mudah terjebak dalam konflik agraria atau praktik mafia tanah yang masih marak terjadi.
“Kami percaya, ketika pemuda melek hukum dan administrasi tanah, maka satu langkah kecil untuk keadilan agraria telah kita wujudkan dari desa. Karena masa depan negeri ini dibangun dari legalitas dan kepastian hukum yang adil bagi semua,” ujarnya.
Kegiatan ini pun mendapat respons positif dari para peserta yang merasa tercerahkan dan berkomitmen untuk menyebarluaskan pengetahuan yang mereka dapatkan kepada masyarakat luas di lingkungannya masing-masing.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Wahyudi Chaniago, SH, turut memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia menyatakan, “Apa yang dilakukan oleh Pokja KNPI Kecamatan Sukamakmur adalah bentuk nyata dari fungsi strategis pemuda menjadi jembatan antara kebijakan dan kebutuhan masyarakat di akar rumput”.
Wahyudi juga mengaku bangga melihat anak-anak muda belajar soal pertanahan, karena itu artinya mereka sedang belajar menjaga masa depan daerahnya. “Kita tidak butuh pemuda yang hanya bisa mengkritik, tapi pemuda yang bergerak, belajar, dan mencintai wilayah nya dengan kerja nyata seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Kabupaten Bogor, Muhamad Yusuf Kiat, SE, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari roadmap penguatan kapasitas pemuda yang sedang dibangun secara bertahap di setiap kecamatan.
“Hari ini adalah refleksi dari pemuda yang visioner. Yang mereka pelajari bukan hanya dokumen pertanahan, tetapi nilai tanggung jawab sosial dan keberanian menjadi pelopor perubahan. Saya harap ini jadi inspirasi bagi Pokja lain di seluruh Bogor,” imbuh dia. (Cky/*)