Kabarindo24jam.com | Padang — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menegaskan kesiapannya untuk menuntaskan persoalan dualisme kepengurusan yang masih membayangi sejumlah cabang olahraga di Tanah Air. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Menteri Pemuda dan Olahraga agar tata kelola organisasi olahraga nasional kembali tertib dan selaras.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, menyampaikan komitmen itu saat melakukan kunjungan kerja ke Padang, Kamis (6/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia juga melantik pengurus KONI Provinsi Sumatera Barat masa bakti 2025–2029. Marciano menyebut KONI berupaya maksimal menjalankan amanat tersebut agar tidak ada lagi tumpang tindih dalam kepengurusan olahraga nasional.
Meski demikian, Marciano menilai sejatinya tidak ada dualisme organisasi di tubuh KONI. Menurutnya, seluruh anggota KONI selama ini tetap solid. Permasalahan muncul karena adanya pihak-pihak di luar struktur KONI yang membuka ruang bagi cabang olahraga berdiri sendiri di luar naungan resmi KONI. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan kesan terjadinya perpecahan di dunia olahraga.
Marciano menyoroti sejumlah cabang olahraga seperti tinju dan tenis meja yang sempat mengalami kisruh internal. Ia menilai polemik yang berkepanjangan dapat berdampak langsung terhadap pembinaan atlet, bahkan berpotensi mengganggu prestasi mereka di ajang internasional. KONI, kata dia, tidak ingin konflik seperti ini justru dimanfaatkan oleh negara lain untuk mengungguli Indonesia di cabang-cabang olahraga tersebut.Menurutnya penyelesaian konflik olahraga akan lebih mudah jika seluruh urusan dikembalikan kepada KONI sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab utama pembinaan olahraga prestasi. Ia menegaskan pentingnya setiap pihak berpegang pada peraturan perundang-undangan yang sudah mengatur secara jelas fungsi dan kewenangan masing-masing lembaga.
Sebagai penutup, Marciano menegaskan bahwa kekuatan olahraga Indonesia terletak pada persatuan. Ia mengingatkan seluruh insan olahraga agar menyingkirkan ego sektoral dan kembali berfokus pada pembinaan prestasi.
“Hanya dengan bersatu, olahraga Indonesia bisa kembali berjaya di tingkat dunia,” ujarnya menutup pernyataan. (Man*/)

