Kabarindo24jam.com | Jember – Setiap Ramadan hingga Lebaran,salah satu kudapan tradisional khas Banyuwangi, Jawa Timur, selalu dinanti, kue Precet. Kelezatan kue bercita rasa manis dan gurih ini tak hanya membangkitkan nostalgia, tetapi juga menghadirkan peluang usaha yang menjanjikan.
Kue precet dikenal unik karena proses pembuatannya yang sederhana, adonan tepung beras atau pisang dikukus, lalu dicetak dengan cara dipencet. Inilah asal muasal nama “precet”. Cetakan kue ini biasanya terbuat dari tempurung kelapa yang dilubangi atau alat kayu dengan mekanisme manual.
Soal rasa, kue precet tepung beras disajikan bersama santan manis, sedangkan versi pisangnya berpadu dengan santan gurih. Teksturnya lembut, berpadu aroma pandan yang khas, menambah kelezatan setiap gigitan.
Tak heran, setiap menjelang buka puasa atau perayaan Idul Fitri, kue precet menjadi buruan di pasar tradisional atau pedagang keliling. Meski identik dengan bulan puasa, kue ini sebenarnya bisa dibuat kapan saja dan potensial dikembangkan sebagai usaha kuliner, karena bahannya mudah didapat dan disukai berbagai kalangan.
Selain kue precet, Banyuwangi juga dikenal dengan kuliner khas lainnya seperti rujak soto, sego tempong, dan pecel pitik—yang tak kalah menarik untuk dijelajahi dalam artikel berikutnya. (Aries/*)