Rabu, 6 Agustus 2025

Langit Biru Jakarta, Tanda Warga Mulai Tinggalkan Kendaraan Pribadi

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Langit Jakarta yang bersih dan berwarna biru di pagi hari, seperti yang terlihat hari ini, Rabu (6/8/2025), menjadi pertanda bahwa kualitas udara di ibu kota sedang membaik. Pemandangan ini cukup langka, terlebih bagi kawasan padat seperti Matraman, Jakarta Timur, yang biasanya sudah dipenuhi kendaraan sejak pukul 06.00 WIB.

Fenomena ini dinilai sebagai salah satu hasil dari meningkatnya kesadaran warga dalam menggunakan transportasi umum massal ketimbang kendaraan pribadi. “Hari ini Rabu, hari gunakan transportasi umum. Ayo naik transportasi umum biar Jakarta tidak macet,” ujar Dr. Azas Tigor Nainggolan, SH, MSi, MH, Analis Kebijakan Transportasi dari FAKTA Indonesia.

Menurut Azas Tigor, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya membangun sistem transportasi publik yang terintegrasi untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap kendaraan pribadi. “Gubernur Jakarta Pramono dan Wakil Gubernur Rano Karno telah mendorong berbagai pengembangan layanan transportasi massal agar warga semakin mudah beraktivitas menggunakan transportasi umum,” jelasnya.

Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain:

  • Program transportasi gratis bagi 15 golongan masyarakat.
  • Pengembangan Transjabodetabek yang menghubungkan kota-kota penyangga seperti Bogor-Blok M, Bekasi-Cawang, Depok-Lebak Bulus, dan Banten-Jakarta.
  • Integrasi moda transportasi seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta.

“Meski layanan baru sudah bertambah, pengguna KRL Jabodetabek tetap padat. Ini justru menandakan meningkatnya minat warga menggunakan transportasi umum,” tambah Azas.

Namun, ia menekankan bahwa dukungan pemerintah daerah sekitar Jakarta (Bodetabek) juga sangat krusial. “Mereka harus segera mengembangkan layanan transportasi publik di wilayah masing-masing agar koneksi dengan sistem Jakarta bisa diakses lebih mudah dan murah,” ungkapnya.

Azas juga menyoroti mahalnya biaya transportasi bagi warga Bekasi dan Depok. “Warga dua kota ini jadi yang paling besar menghabiskan pendapatan untuk biaya transportasi. Ini bisa ditekan jika konektivitas lokal diperbaiki.”

Manajemen Parkir: Kunci Pengendalian Kendaraan Pribadi

Selain peningkatan layanan transportasi publik, Azas menilai pengendalian kendaraan pribadi perlu didorong dengan kebijakan manajemen parkir yang ketat. “Kurangi parkir liar dan parkir di badan jalan. Tingkatkan tarif parkir sesuai zona serta lakukan transaksi secara elektronik,” katanya.

Menurutnya, semua itu sebenarnya telah diatur dalam Perda No. 5 Tahun 2012 tentang Perparkiran, yang mengatur fasilitas, petugas, satuan ruang parkir, serta sanksi dan tarif zonasi. “Perda ini masih sangat relevan. Kita tidak perlu membuat regulasi baru, cukup jalankan dengan benar dan konsisten,” tegas Azas.

Ia juga menyinggung soal penertiban juru parkir liar (jukir liar) yang masih marak di sejumlah titik, seperti Grand Indonesia, Pasar Baru, Tanah Abang, hingga kawasan Monas. “Penertiban jukir liar perlu terus dilakukan, tidak hanya oleh Pemkot Jakarta Pusat, tapi seluruh wilayah Jakarta,” ujar Azas.

Dalam beberapa bulan terakhir, Pemprov Jakarta telah menugaskan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk membersihkan parkir liar. “Langkah ini penting agar warga tidak dimanjakan fasilitas parkir yang justru memperparah kemacetan.”

Azas yang ikut merancang Perda Perparkiran 2012 ini meyakini bahwa manajemen parkir baru dapat menjadi alat efektif mendorong perpindahan warga dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Transportasi Publik Jadi Solusi Polusi
Mengakhiri pernyataannya, Azas kembali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam kesadaran untuk menggunakan transportasi umum agar Jakarta tidak macet dan udaranya pun bersih.
Dengan langit biru pagi ini sebagai tanda, Jakarta mungkin tengah melangkah ke arah yang lebih baik—lebih bersih, lebih tertib, dan lebih manusiawi.(Ls*/)

 

 

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini