JAKARTA – Jenderal Andika Perkasa yang lahir pada 21 Desember 1964 akan pensiun pada Desember 2022, genap setahun setelah menjabat sebagai Panglima TNI. Dalam waktu dekat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengajukan nama calon Panglima TNI kepada DPR untuk menjalani uji kompetensi atau fit and propert test.
Sesuai aturan, calon Panglima TNI adalah perwira tinggi bintang empat yang pernah menduduki Kepala Staf Angkatan dan belum memasuki masa pensiun. Dan dari ketiga kepala staf angkatan saat ini, sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abduracman dinilai sebagai calon kuat untuk dipilih oleh Presiden Joko Widodo.
Terlebih dukungan kepada Dudung belakangan ini terus mencuat. Salah satunya dukungan dari LSM Lembaga Pemuda Independen Pemerhati Indonesia (LPPI) yang menyebut nama Jendral Dudung pantas menjabat calon Panglima TNI. Sebab selama ini, Jendral Dudung dinilai banyak membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan politik dan keamanan yang cukup tinggi.
Menurut Ketua Umum LPPI Dedi Siregar, Jenderal Dudung sudah mencatatkan prestasi yang membuatnya pantas menjadi Panglima TNI. ‘Beliau sudah cukup berpengalaman dalam melewati berbagai macam situasi dan berhasil melakulan perubahan yang cukup progresif sebagai orang nomor satu di tubuh TNI AD,” ungkap Dedi dalam keterangannya yang diterima, Minggu (9/10/2022)
Ia menambahkan, dari pengalaman sebelumnya pesta demokrasi sangat rawan menimbulkan polarisasi, politik identitas, dan maraknya berita bohong, maka sangat wajar apabila calon Panglima TNI yang terpilih dapat membantu pemerintah dalam mencegah potensi konflik. Hal itu mengingat TNI memiliki jaringan luas untuk menjaga keamanan dan mengendalikan potensi konflik.
“Oleh karena itu, kami sangat yakin Presiden joko Widodo akan mempertimbangkan sosok Jendral Dudung Abdurachman sebagai calon panglima. Karena selain memiliki kemampuan juga akan menjaga keamanan situasi politik 2024 dengan berbekal pengalaman beliau selama ini,” imbuhnya. (CK)
