Sabtu, 22 November 2025

Masukan dan Kritik Perbaikan Polri dari Semua Kelompok Masyarakat Diterima KPRP 

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Komisi Percepatan Reformasi Polri (KPRP) melangsungkan pertemuan bersama dengan sejumlah tokoh, aktivis, purnawirawan militer, para influencer, konten kreator dan pegiat sosial lainnya untuk belanja masalah terkait perbaikan Polri di Gedung PTIK, Jakarta, Rabu (19/11/2025). Dari pertemuan itu, muncul wacana membuat nomenklatur baru Kementerian Keamanan untuk memperbaiki peran dan fungsi kepolisian Indonesia.

Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Profesor Jimly Asshiddiqie mengatakan, pada Rabu (19/11/2025) dalam pertemuan tersebut banyak masalah krusial menyangkut Polri yang turut dibahas. Mulai dari rekrutmen kepolisian, sampai pada penanganan-penanganan kasus, dan struktur internal, juga fungsi kelembagaan pengawasan eksternal.

Dan dalam pembahasan serta diskusi itu, kata Jimly mencatatkan beberapa ide dan wacana yang menguat. “Berbagai masukan dari purnawirawan TNI juga turut mewarnai pertemuan, mulai dari reformasi struktur hingga kultur organisasi Polri,” kata Jimly.

“Beberapa ide besar muncul seperti penguatan Kompolnas sebagai lembaga pengawasan. Wacana pembentukan Kementerian Keamanan, serta penyesuaian mekanisme rekrutmen kepolisian, hingga koordinasi penegakan hukum,” tambah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Kata Jimly, banyak peserta dalam diskusi kelompok sipil dan masyarakat bersama anggota-anggota KPRP yang juga menyoroti, serta mengkritik soal penanaman pendidikan kepolisian yang gagal. Hal tersebut kata Jimly mengemuka dengan pembeberan fakta-fakta di lapangan tentang kepolisian saat ini yang minim dalam praktik nilai-nilai sipil, pun kemampuan kognitif para anggota yang kurang.

Kata Jimly, semua masukan ide dan wacana, maupun saran, serta kritik dari semua kelompok masyarakat akan ditampung oleh KPRP yang saat ini masih melakukan proses belanja permasalahan. Selanjutnya, kata Jimly, forum-forum serupa juga akan digelar untuk melakukan hal yang sama.

Namun kata Jimly, karena keterbatasan waktu masa tugas, dan luasnya sebaran kelompok-kelompok masyarakat, KPRP tak mungkin bisa mengakomodasi pertemuan untuk belanja masalah Polri itu. Sebab itu, KPRP membuka jaringan komunikasi untuk menampung semua aspirasi masyarakat untuk perubahan Polri tersebut.

“Yaitu melalui saluran WhatsApp di 0813-1797-771,” kata Jimly seraya menambahkan semua masukan, saran, ide, serta gagasan, pun bahkan kritik untuk perubahan Polri akan menjadi belanja masalah KPRP. Selanjutnya, tim akan memberikan rekomendasi akhir kepada Presiden, maupun kepada Polri sebagai akhir tugas tim tersebut.

“Komisi Reformasi Kepolisian belum mengeluarkan rekomendasi apapun. Karena saat ini baru memasuki tahap pertama dari masa kerja. Bulan pertama, kami lebih banyak membuka telinga untuk mendengarkan semua ide, saran, masukan, dan kritik terkait permasalahan Polri. Banyak masukan yang membuat kami lebih memahami, dan semuanya akan kami petakan untuk percepatan reformasi Polri,” imbuh Jimly. (Cky/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini