Selasa, 15 Juli 2025

Mendikdasmen Motivasi Ratusan Pelajar JawaBarat

Kabarindo24jan.Com | Bandung — Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah adalah kegiatan orientasi yang dilakukan di awal tahun ajaran baru untuk murid baru. Tujuan utamanya adalah membantu peserta didik beradaptasi dengan lingkungan sekolah, baik dari segi fisik, sosial, akademik, maupun nilai-nilai budaya sekolah. Dalam kesempatan ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyampaikan pesan motivasi di hadapan murid SD, SMP, SMA, dan SMK dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

“Kalian semua, pada tahun ini akan mendapat pengalaman dan teman baru. Mari kita menciptakan suasana belajar yang ceria,” ujarnya secara daring dalam acara Pak Menteri Menyapa Murid dan Guru di Awal Tahun Ajaran Baru 2025/2026: Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah,” Senin (14/7).

Sebelumnya, Mendikdasmen mengucapkan selamat kepada para murid atas keberhasilan mereka memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menurutnya, langkah tersebut patut disyukuri karena menjadi harapan baru bagi semua murid dalam menggapai cita-cita. “Di manapun kita berada jangan ragu untuk menggapai cita-cita mulia,” ujarnya secara daring.

Prinsip pelaksanaan MPLS yang baik merupakan awal pembentukan karakter dan identitas murid yang akan meninggalkan kesan positif yang membantu murid merasa aman, diterima, dan siap belajar di lingkungan barunya. Mendikdasmen menekankan pentingnya pendekatan yang positif di masa MPLS melalui penerapan kebiasaan-kebiasaan positif yang dapat membentuk pola pikir dan perilaku yang baik pada murid.

Mendikdasmen berharap para murid dapat mengimplementasikan nilai-nilai 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebagai fondasi karakter generasi penerus bangsa. “Apapun bakat kalian, kalian semua adalah anak-anak Indonesia yang hebat masa depan bangsa,” pungkasnya.

Ditambahkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Tatang Muttaqin, pendidikan karakter sangat penting di era disrupsi dewasa ini. Oleh karena itu, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat harus rutin dilakukan sebagai upaya membangun karakter bangasa. “Pengetahuan adalah kekuatan tapi karakter itu lebih penting. Tidak ada artinya pintar kalau tidak punya karakter. Ini yang ditekankan dalam MPLS,” jelasnya.

Misalnya saat anak-anak bertemu teman saling menyapa dengan ramah, saling mengenal, dan tidak ada kebencian fisik maupun verbal. Dengan begitu semua merasa nyaman dan semua anak bisa menjadi versi terbaik. Karakter lain yang harus ditekankan untuk me jadi generasi sukses adalah kedisiplinan, ketekunan, dan tanggung jawab. “Disiplin diri adalah modal meraih prestasi. Ketekunan adalah jalan untuk menjadi lebih pintar dan memilkki daya saing. Tanggung jawab harus ditingkatkan.

Murid kelas 8 SMPN 13 Bandung yang bernama Tiara, mengutarakan bahwa acara ini membuatnya lebih bersemangat menjalani MPLS. “Kita jadi tahu apa yang sebaiknya dan tidak boleh terjadi di masa MPLS,” katanya.

Berikutnya, Okta siswa kelas 10, SMA Pribadi Bandung mengatakan, “Semoga MPLS yang akan saya ikuti mulai Rabu nanti makin meningkatkan semangat belajar saya dan teman-teman baru saya dapat membuat proses belajar saya semakin kondusif dan menyenangkan,” tuturnya optimistis.

Siswa kelas 6 yang hadir dalam acara Pak Menteri Menyapa yakni Fauzan Saputra mengaku gembira karena bisa berbincang dengan Menteri Mu’ti meskipun secara daring. “Acaranya seru, gembira. Saya berharap bisa menjalani MPLS dengan baik dan sehat,” ungkapnya yang juga merasa deg-degan membayangkan harus beradaptasi dengan teman baru di sekolah.

Guru SMPN 13 Bandung, Airin menilai acara Pak Menteri Menyapa ini bagus. “Tadi ada diskusi tanya jawab, menampung aspirasi dan pertanyaan siswa sehingga menjadi penyemangat menambah wawasan,” ucapnya.

Tak ketinggalan, Guru SMA Angkasa Husein, Kota Bandung, Asep Saefullah berharap dengan progam MPLS anak-anak makin betah makin dan semangat belajar di sekolah.

Dewi, salah satu guru dari SDN 032 Tilil, Bandung, mengapresiasi MPLS Ramah 2025 karena menurutnya mudah dipahami dan diaplikasikan di sekolah. “Program ini bagus dan bisa diadaptasi dengan mudah. Kita juga sudah mengupayakan menciptakan suasana keceriaan di sekolah. Hal ini selaras dengan program Pagi Ceria. Harapan kami, siswa nyaman ke sekolah dan ceria,” terang Dewi.

Sementara itu, untuk memupuk karakter positif maka praktik yang sudah diterapkan di sekolah adalah membiasakan anak-anak sampai ke sekolah sebelum jam 7 pagi, guru menyapa, ada kegiatan literasi, dan numerasi.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers

#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah

(Ls*/)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini