Kabarindo24jam.com | Cibinong – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bogor Timur, Beben Suhendar, mengemukakan bahwa wacana pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Bogor Timur sudah menjadi dambaan sekaligus topik bahasan sehari-hari masyarakat di wilayah yang berbatasan dengan Kota – Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Jakarta Timur dan Kabupaten Cianjur itu .
Selain berbagai persiapan teknis dan adminitrasi proses menuju DOB, para tokoh beserta aparatur pemerintah desa dan elemen masyarakat di wilayah tersebut kini ramai membahas soal lokasi Ibukota jika kelak Kabupaten Bogor Timur disahkan pemerintah pusat.
Diketahui, pada awalnya seluruh individu dan kelompok masyarakat yang memprakarsai dan mendukung pembentukan pemekaran wilayah sudah bersepakat menetapkan Kecamatan Jonggol menjadi calon ibukota Kabupaten Bogor Timur. Namun belakangan, muncul wacana pergeseran titik calon ibukota DOB ke Kecamatan Sukamakmur.
Beben Suhendar mengungkapkan bahwa pihaknya sebagai wakil rakyat di DPRD yang berasal dari Dapil Bogor Timur terus menerima berbagai masukan dari berbagai elemen masyarakat dalam mempersiapkan rencana pemekaran Bogor Timur.
“Akhir-akhir ini ada usulan untuk menggeser titik calon Ibu Kota Bogor Timur dari Jonggol ke Sukamakmur, tentu saja usulan serta masukan itu kita apresiasi dan layak untuk diperjuangkan,” kata Beben dalam pernyataannya, Kamis (23/2025).
Pensiun ASN yang terakhir menjabat sebagai Camat Jonggol ini menegaskan Bogor Timur merupakan daerah yang sudah sangat siap untuk pemekaran, bahkan sudah memiliki lahan untuk Pembangunan pusat perkantoran Pemerintah Daerah Otonomi Baru (DOB) tersebut.
“Kita buka saja, sebenarnya sudah ada lahan 63 hektar di Sukamakmur untuk komplek perkantoran Pemerintahan Bogor Timur. Ini juga berasal dari masukan dan aspirasi masyarakat setempat yang mendambakan pemekaran daerah,” tutur Beben.
Meskipun saat ini belum ada kepastian dari pemerintah pusat terkait waktu pemekaran Bogot Timur, namun persiapan harus terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai daerah induk bersama seluruh elemen masyarakat Bogor Timur.
“Bupati Bogor Bapak Rudy Susmanto ingin proses perkembangan Bogor Timur berjalan. Kita jalan terus persiapannya. Tetapi Bupati ingin kita jangan berbicara pemekaran dulu, tetapi membuktikan apa saja yang harus dilakukan di tahun 2026,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji, mengatakan wilayah Bogor Timur dikembangkan sebagai kawasan perkotaan dalam Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2024-2044.
“Dalam RTRW 2024-2044, Kabupaten Bogor dibagi ke dalam tiga wilayah pengembangan utama yakni Barat, Tengah, dan Timur untuk mendorong pemerataan pembangunan dan membuka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujarnya.
Dia menjelaskan wilayah Bogor Barat difokuskan pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata, mencakup kawasan Tenjo, Parung Panjang, dan Rumpin. Sementara wilayah Tengah sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan publik.
“Sedangkan untuk Wilayah Bogor Timur, diarahkan menjadi kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan baru dengan rencana ibu kota di wilayah Jonggol dan Sukamakmur yang wilayahnya cukup luas dan menunjang jika menjadi pusat perkantoran pemerintah,” pungkas Bambam. (Dul/*)