Kabarindo24jam.com | Bogor – Kota Bogor, yang kini dikenal sebagai salah satu kota penting di Jawa Barat, memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan peradaban Nusantara. Julukan Kota Hujan ini bukan hanya terkenal karena iklimnya yang sejuk, tetapi juga karena warisan sejarah dan budaya yang kuat.
Sejarah Bogor berawal dari masa Kerajaan Sunda pada abad ke-14 hingga 16. Kawasan yang kini menjadi Bogor dahulu dikenal dengan nama Pakuan Pajajaran, pusat pemerintahan Kerajaan Sunda yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi. Pakuan menjadi pusat kebudayaan, politik, dan perdagangan penting di Tatar Sunda.
Letaknya yang strategis menjadikan Bogor ini pusat aktivitas masyarakat, sekaligus simbol kejayaan Sunda. Hingga kini, banyak jejak peninggalan sejarah yang mengingatkan pada masa itu, termasuk prasasti dan cerita rakyat tentang Prabu Siliwangi.
Pada masa penjajahan Belanda, Bogor memiliki peran penting sebagai pusat penelitian dan pemerintahan. Tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun Istana Bogor sebagai tempat peristirahatan. Kehadiran istana ini membuat Bogor semakin berkembang dan menjadi pusat administrasi penting di Hindia Belanda.
Selain itu, berdirinya Kebun Raya Bogor pada 1817 menambah identitas kota ini sebagai pusat penelitian botani. Kebun Raya yang kini menjadi ikon wisata edukasi, dahulu menjadi laboratorium alam yang berkontribusi besar pada ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan kehutanan.
Bogor terus berkembang menjadi kota modern tanpa meninggalkan nilai sejarahnya. Sejak resmi berstatus sebagai kota pada tahun 1950-an, Bogor tumbuh sebagai kota pendidikan, penelitian, serta destinasi wisata alam dan sejarah.
Kota Hujan yang identik dengan Bogor memperkuat daya tarik Bogor, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun, Bogor dikenal subur, sejuk, dan penuh pesona alam.
Berdirinya Kota Bogor mencerminkan perjalanan panjang dari pusat kerajaan Sunda, masa kolonial, hingga menjadi kota modern yang dinamis. Bogor tidak hanya menyimpan cerita masa lalu, tetapi juga menjadi saksi perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan kehidupan masyarakat di Jawa Barat.
(D*/)
