Selasa, 4 Maret 2025

Menparekraf Dorong Desa Wisata Jadi Lokomotif Perekonomian

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, melalui berbagai pelatihan yang diberikan agar kampung atau desa wisata mampu terus berbenah diri meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf.

Hal itu disampaikan Menparekraf dalam keterangannya terkait pelaksanaan Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Desa Wisata yang dilaksanakan dalam dua tahap yakni pada 22-27 Oktober dan 23-28 Oktober 2022 untuk 20 Kampung/Desa Wisata, bertempat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pelatihan kewirausahaan ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang bertujuan mendukung peningkatan dan penyiapan Sumber Daya Menusia (SDM) andal dan profesional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pelaku wisata desa dapat menemukan dan menggali potensi pengembangan desa di kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP).

Acara ini jadi bagian dari Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB), yang sebelumnya telah disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mencakup 6 Destinasi Prioritas Pariwisata mulai dari Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.

Baca Juga :  Kepala Baharkam Pastikan Keamanan World Super Bike di Kawasan Wisata Mandalika

“Melalui berbagai pelatihan yang diberikan, harapannya kampung atau desa wisata mampu terus berbenah diri meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno.

Kualitas dan kompetensi SDM pariwisata berperan signifikan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata. Seperti dikatakan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham pada kesempatan terpisah.

“Upaya mensinergikan desa dengan pariwisata, dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (commitment, competence, champion). Yakni membangun komitmen pemerintah daerah, didukung kompetensi masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata.

Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian,” jelasnya. (gus)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini