Home / Nasional

Sabtu, 12 Februari 2022 - 23:55 WIB

Menteri Agama Tegas, Kalangan Religius dan Nasionalis Jaga Narasi Kebangsaan

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengemukakan bahwa kalangan nasionalis dan religius di Indonesia memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dalam memelihara narasi kebangsaan berciri kebhinnekaan dan kemajemukan.

Hal itu dikatakan Yaqut saat menghadiri kegiatan daring bertema Bersama Merawat Indonesia yang diselenggarakan PDIP demi memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (12/2).

“Antara nahdiyin dan nasionalis terletak tanggung jawab yang luar biasa menjaga bangsa,” kata Yaqut seraya menambahkan bahwa Indonesia tidak akan pernah ada jika narasi kebhinekaan dan kemajemukan tak bertahan.

Baca Juga :  Rombongan Kyai Sepuh Hadir di Muktamar NU Kawal KH Miftachul Ahyar dan Gus Yahya

Ketua Umum GP Ansor itu pun kemudian mengajak kader PDIP dan nahdiyin marapatkan barisan ketika ada pihak-pihak yang terindikasi hendak merusak narasi kebhinekaan dan kemajemukan.

“Sebab, mereka ingin merusak persatuan dan menghancurkan Indonesia. Segala upaya melenyapkan kemajemukan, kebhinekaaan di negeri ini sama saja dengan membunuh Indonesia,” tutur dia.

Yaqut mengatakan bahwa NU dan kalangan nasionalisme sejatinya bisa mempertahankan tradisi dan budaya di Indonesia. “Sejarah lahirnya NU didasari dua hal tersebut. Selain itu, pembacaan kuat para kiai dan ulama membangun peradaban manusia yang lebih baik,” katanya.

Baca Juga :  Pesan ke Milenial, Sandiaga Padukan Big Data dan Gaya Kekinian untuk Komunikasikan Kebijakan Parekraf

Yaqut berikutnya menyinggung nasionalisme para santri bisa dilacak dari pendirian NU. Dua pekan sebelum NU lahir ada 15 kiai berkumpul di rumah salah satu pendirinya, yakni Hasbullah di Kertopaten, Jawa Timur.

Para kiai satu itu berdiskusi tentang cara mempertahankan Islam tradisional dan ikhtiar mewujudkan Indonesia merdeka. “Integrasi Islam dan nasionalisme bagi NU tidak ada kendala. Wacana para tokoh NU selalu Islam dan nasionalisme saling membutuhkan dan menguatkan,” pungkasnya. (***/CP)

Share :

Baca Juga

Nasional

Sengketa Empat Pulau, Gubernur Aceh Pilih Jalur Kekeluargaan daripada PTUN

Nasional

Investasi atau Perampokan? Bahlil Diteriaki Massa di Bandara Sorong

Nasional

Upaya PPPA Tingkatkan Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak

Nasional

Kadin Indonesia dan CCCI Tandatangani MoU untuk Kerja Sama

Hankam

TNI AU Perkuat Kerja Sama dengan Angkatan Udara Thailand
Komisi X DPR Pertanyakan Kebutuhan Anggaran Pendidikan Gratis untuk PAUD

Nasional

Komisi X DPR Pertanyakan Kebutuhan Anggaran Pendidikan Gratis untuk PAUD

Nasional

Kebakaran hebat lahap puluhan kios palet

Headline

Konflik Tanah di Kemang Raya,Kuasa Hukum PT. Group Lippo Bentrok dengan Ahli Waris