JAKARTA – Jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sudah dua bulan kosong. Ternyata hal itu disebabkan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa berniat mengisi posisi Pangkostrad bersamaan dengan sejumlah jabatan tinggi di Markas Besar TNI yang juga kosong.
Kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/1/2022), Jendral Andika mengungkapkan, hal itu disebabkan keinginan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) TNI saat ini yang mau merealisasikan pembentukan jabatan-jabatan baru di TNI yang sudah ada di dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019.
“Ini dalam Perpres 66/2019 itu ada beberapa jabatan termasuk di dalamnya 28 jabatan tambahan baru yang belum direalisasikan. Jadi itu nanti akan bersamaan dengan pengisian Pangkostrad,” ungkap Panglima TNI usai mengunjungi Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di Kantor Kejaksaan Agung -Jakarta.
Adapun 28 jabatan baru itu diantaranya pembentukan Komando Armada Republik Indonesia. Jabatan ini, menurut Andika, akan berada di bawah pembinaan TNI Angkatan Laut dan akan dikomandani perwira tinggi bintang tiga atau Laksmana Madya.
Sementara itu di TNI Angkatan Udara, lanjut Panglima Andika, juga ada organ baru yaitu Komando Operasi Udara Nasional yang juga akan dikepalai perwira tinggi bintang tiga atau Marsekal Madya yang membawahi struktural 12 jabatan perwira tinggi bintang dua.
“Ditambah lagi, ada Badan Pelaksana Pusat TNI baru yang dikepalai bintang dua, Pusat Psikologi, Pusat Pengadaan, bintang satu dan Pusat Reformasi Birokrasi TNI,” jelas Andika yang pernah menjabat Panglima Kostrad.
Untuk itu, Andika mengatakan, Mabes TNI saat ini tengah merampungkan seluruh peraturan turunan dari Perpres 66 tersebut untuk merealisasikan 28 jabatan TNI baru. Pengisi jabatan Pangkostrad pun dipastikannya akan bersamaan dengan selesainya pembentukan jabatan tinggi baru ini.
“Ini yang kita kebut agar sekalian keluar saat Wanjakti Minggu depan. Jadi ada peraturan-peraturan turunan Perpres inu untuk mewujudkan orang baru ini termasuk tambahna jabatan sehingga ada 28 jabatan baru,” tegasnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan, pertemuannya dengan Andika tidak membahas sesuatu yang khusus. “Hari ini kami menerima kunjungan Panglima TNI dan pokoknya kami tidak ada pembicaraan khusus,” kata Burhanuddin.
Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan pertemuaannya hanya dalam ranah koordinasi dan sinergitas antar kedua lembaga. “Tetapi pembicaraan yang sifatnya adalah koordinasi dan sinergitas kami dalam penegakan hukum. Itu inti pembicaraan kami,” ucapnya. (***/COK)