Kabarindo24jam.com | Jakarta – Sektor pariwisata Indonesia menunjukkan kemajuan pesat pada tahun pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih. Berdasarkan laporan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional meningkat signifikan, baik dari sisi devisa, jumlah kunjungan wisatawan, hingga pembukaan lapangan kerja baru. Kinerja tersebut memperlihatkan bahwa pariwisata kini menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi Indonesia, dengan peran yang semakin strategis dalam memperkuat pertumbuhan nasional.
Kemenparekraf mencatat bahwa hampir seluruh indikator utama pariwisata mengalami peningkatan. Kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan domestik meningkat tajam, diiringi dengan naiknya kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Program “Naik Kelas” bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif juga mendorong peningkatan investasi serta ekspor produk kreatif Indonesia. Berbagai inisiatif tersebut merupakan hasil sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri, yang difokuskan pada penguatan destinasi super prioritas, promosi digital, serta pengembangan sumber daya manusia pariwisata.
Hasil positif ini dinilai banyak pihak sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan. Dukungan berupa kemudahan perizinan, regulasi kondusif, dan inovasi berbasis digital mempercepat pemulihan industri pascapandemi. Selain itu, peningkatan kualitas destinasi dan pelayanan mendorong citra Indonesia sebagai negara yang ramah wisatawan dan kompetitif di tingkat global. Pemerintah juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas dampak ekonomi dan sosial dari pariwisata.
Secara analitis, capaian satu tahun ini menandai pergeseran paradigma menuju pariwisata berbasis kualitas dan keberlanjutan. Pendekatan ini selaras dengan tren global “sustainable tourism”, yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Jika arah kebijakan tersebut dipertahankan, pariwisata tidak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga kekuatan strategis yang memperkuat identitas dan daya saing bangsa di kancah internasional. (Man*/)
