Kabarindo24jam.com | CIBINONG -Bupati Bogor, Rudy Susmanto bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat siap mendorong penguatan pelestarian kawasan hutan di Gunung Sanggabuana dan Puncak, sebagai kawasan hulu strategis dan habitat alami satwa langka.
Demikian disampaikan Rudy saat menerima audiensi Kepala Dinas Kehutanan, Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, di Ruang Sukarno – Hatta Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Rabu (9/7). Hadir mendampingi Bupati Bogor, Sekretaris Daerah dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Untuk diketahui, Gunung Sanggabuana adalah sebuah kawasan pegunungan yang membentang di wilayah Kabupaten Bogor, Karawang, Purwakarta, dan Cianjur. Gunung ini dikenal sebagai kawasan hulu strategis dengan fungsi ekologis yang sangat penting, terutama sebagai penyangga sistem hidrologi bagi wilayah-wilayah padat penduduk di sekitarnya, termasuk Jabodetabek.
Selain itu, Gunung Sanggabuana juga merupakan habitat alami satwa langka, termasuk macan tutul Jawa (Panthera pardus melas), serta menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. Di beberapa lokasi masih ditemukan jejak-jejak satwa liar, menandakan kawasan ini masih cukup terjaga secara ekologis.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyatakan komitmen kuat untuk menjadikan Kabupaten Bogor sebagai wilayah yang memiliki warisan hutan lestari, melalui kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Pelestarian hutan bukan sekadar soal anggaran, tetapi merupakan bagian dari visi besar pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. Kami ingin meninggalkan sebuah legasi, warisan dalam bentuk hutan yang bisa terus dijaga dan dirasakan manfaatnya oleh generasi mendatang,” tandas Rudy.
Rudy melanjutkan, salah satu adalah Gunung Sanggabuana, yang sebagian wilayahnya berada di Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Jonggol dan sekitarnya. Pemkab Bogor menyatakan kesiapan untuk berproses dan berkolaborasi dalam pengelolaan dan restorasi kawasan tersebut, termasuk dalam mendukung perubahan status kawasan menjadi kawasan konservasi atau hutan lindung permanen.
Selain itu, Rudy Susmanto juga menyoroti pentingnya pemulihan kawasan hutan di wilayah Puncak, meski diakuinya terdapat sejumlah tantangan terkait status kepemilikan lahan. Menurutnya Pemkab Bogor siap jika ada lahan yang dapat dikelola untuk ditanami kembali dan dipulihkan fungsinya sebagai hutan. Bukan untuk ekonomi, tapi untuk ekologi.
“Kabupaten Bogor siap menjadi pionir dalam gerakan pelestarian hutan di Jawa Barat, menjadikan kawasan-kawasan hulu seperti Gunung Sanggabuana dan Kawasan Puncak sebagai simbol ketahanan lingkungan dan peradaban masa depan,” pungkas Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Kepala Dinas Kehutanan Prov Jabar, Dodit Ardian Pancapana menyampaikan bahwa kawasan Gunung Sanggabuana memiliki nilai strategis dan ekologis yang tinggi. Kawasan hutannya membentang di wilayah Kabupaten Bogor, Karawang, Purwakarta, dan Cianjur. Untuk wilayah Kabupaten Bogor sendiri, luasan kawasan hutan yang masuk dalam wilayah administrasi terdapat di Kecamatan Jonggol dan sekitarnya.
“Kami sangat terkejut sekaligus termotivasi ketika mendapati masih ada jejak satwa liar seperti macan tutul di kawasan ini. Ini menunjukkan pentingnya upaya pelestarian Gunung Sanggabuana sebagai kawasan hulu strategis,” ujar Dodit.
Lebih lanjut Dodit menjelaskan, status kawasan saat ini masih campuran antara hutan produksi, hutan lindung, dan sebagian dikelola langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Oleh karena itu, Pemprov Jawa Barat tengah memproses usulan perubahan status kawasan menjadi kawasan konservasi atau hutan lindung permanen, yang dinilai lebih tepat untuk perlindungan jangka panjang,” jelas Dodit.
Dodit memohon dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk terlibat aktif dalam tim terpadu yang dibentuk kementerian, agar proses penguatan status kawasan ini bisa segera terealisasi.
“Hari ini bersyukur bisa langsung menyampaikan kepada Bapak Bupati. Harapannya, Pemkab Bogor dapat memberikan dukungan teknis dan administratif dalam proses ini,” kata Dodit