Kabarindo24jam.com | Jakarta – Pemerintah terus memperkuat dukungan bagi atlet nasional dengan menghadirkan Beasiswa S1 Atlet Berprestasi 2025. Program yang diinisiasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) ini memberikan kesempatan bagi para atlet untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan karier olahraganya.
Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Fauzan, menjelaskan bahwa beasiswa ini dirancang agar atlet tidak hanya unggul di lapangan, tetapi juga memiliki kemampuan akademik dan teknologi. “Inilah salah satu cara negara hadir untuk merekognisi kemampuan talenta muda agar berprestasi di dunia olahraga sekaligus matang di bidang sains dan teknologi,” ujarnya dalam peluncuran program di Graha Diktisaintek, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Pelaksana Tugas Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Syska Hutagalung, menyebut program ini merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan ini menjadi implementasi Asta Cita Presiden-Wapres poin 4 butir 58, yang mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi menyediakan minimal 5 persen beasiswa bagi peserta didik berprestasi, termasuk atlet nasional.
Selain itu, program ini juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan serta RPJMN 2025–2029, yang menekankan pembangunan sumber daya manusia unggul, sehat, dan produktif. Pada tahap awal, 200 atlet berprestasi telah menerima beasiswa dengan total anggaran Rp3,8 miliar dari Kemdiktisaintek.
“Insya Allah di tahun-tahun berikutnya perhatian Bapak Presiden kepada atlet berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan akan terus diakomodir dan dicover oleh pemerintah,” ujar Syska.
Sementara itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat mengaku seleksi penerima beasiswa tahap pertama cukup sulit karena banyaknya atlet berprestasi di Indonesia. Meski demikian, ia menilai program ini menjadi langkah besar dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) nasional. “Beasiswa ini membuka ruang bagi atlet untuk berkembang, bukan hanya sebagai olahragawan, tetapi juga sebagai insan berpendidikan,” katanya.
Beasiswa ini terbuka bagi seluruh cabang olahraga dan program studi, tidak terbatas pada bidang keolahragaan. Setiap penerima akan memperoleh Rp9,5 juta per semester, yang mencakup biaya pendidikan dan biaya hidup, seluruhnya bersumber dari APBN Kemdiktisaintek.
Dengan hadirnya beasiswa ini, pemerintah berharap para atlet tidak lagi harus memilih antara pendidikan dan karier olahraga. Sebaliknya, mereka bisa menapaki keduanya sekaligus—menjadi simbol generasi unggul yang berprestasi di lapangan dan berwawasan luas di dunia akademik. (Man*/)

