Home / Politik

Minggu, 10 Oktober 2021 - 18:28 WIB

Pemilihan Ketua PBNU Dengan Cara Voting oleh Pengurus Wilayah dan Cabang Pemilik Suara

JAKARTA — Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar Muktamar ke-34 pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Salah satu agendanya, ialah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar NU periode 2021-2026 yang pastinya akan berlangsung seru dan penuh dinamika.

Namun tentu banyak orang yang ingin mengetahui mekanisme atau cara memilih Ketua Umum (Ketum) PBNU nanti. Khusus untuk Ketum atau Ketua Tanfidziyah, dipastikan melalui mekanisme voting oleh pemilik suara, yaitu Pengurus Wilayah (Provinsi) dan Pengurus Cabang (Kota dan Kabupaten).

Sekretaris Jendral PBNU Helmy Faishal mengatakan dalam pemilihan Ketum nanti, akan digunakan sistem voting. “Ya, (pemilihan menggunakan voting),” kata Helmy saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (10/10/2021).

Baca Juga :  Kasus Pagar Laut Kohod,Raibnya Arsin dan Tanda Tanya Keadilan

Ia menjelaskan awalnya pemilihan Ketum PBNU dalam Muktamar ke-34 direncanakan menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (ahwa) atau musyawarah. Namun,  keputusan ini dibatalkan. Sehingga pemilihan Ketum PBNU dilakukan melalui voting.

“(Pembahasan pemilihan ketua tanfidziyah melalui ahwa) Tidak disetujui dan kita lakukan secara voting. 19 suara setuju, dua menolak, dan tiga memberikan alternatif,” kata Helmy.

Dan untuk pemilihan Rais Aam dan Rais Syuriyah di semua tingkatan tetap melalui ahwa. Keputusan ini sudah disepakati perwakilan atau utusan PWNU se Indonesia.

Baca Juga :  Suharso Monoarfa Bentuk Kabinet Pemenangan PPP di Pemilihan Umum 2024

Sementara itu, Ketua Panitia Munas Alim Ulama-Konbes PBNU, Juri Ardiantoro, menerangkan pemilik suara ialah PWNU dan PCNU. Menurut dia, jumlah pemilih paling sedikit mencapai 514 orang. Sebab, jumlah kabupaten dan kota di Indonesia saja sudah mencapai 514, kemudian ditambah 34 provinsi.

“Pemilik suara ya pengurus wilayah provinsi dan pengurus cabang kabupaten atau kota. Jumlah kabupaten kota saja 514 ada yang pengurus cabang NU-nya lebih dari satu di kabupaten,” kata Juri. (***/Ded)

Share :

Baca Juga

Politik

Spanduk Lawan Ketidakadilan Warnai Aksi Bela Hasto

Politik

Mantan Gubernur Jabar pimpin Badan Aspirasi Masyarakat DPR

Politik

Ketua DPR Gugah Wakil Rakyat Bahas Masalah Pengangguran

Polhankam

Prabowo Akhiri Polemik, Tegaskan 4 Pulau Milik Aceh

Hukum

Ahok Dukung Penegak Hukum Bongkar Korupsi Tanah di Jakarta

Politik

Jokowi, PSI, dan Langkah Membangun Panggung Politik ?

Nusantara

Muktamar PPP Ditunda, Bursa Ketum Makin Panas

Politik

Inikah Politik Pengkultusan? Atau Sebuah Strategi?