Kegiatan puncak HAN ke-41 ini juga melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mengedukasi, serta cerita-cerita kepahlawanan sebagai bentuk pendekatan yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak.
Hari anak nasional yang diselenggarakan setiap tahunnya, merupakan momentum untuk mengkampanyekan pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Melalui peringatan HAN ke-41, Pemkab Bogor menegaskan komitmen untuk terus memperkuat perlindungan anak dan menjadikan Kabupaten Bogor sebagai tempat yang layak bagi anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang.
Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menjelaskan, Bupati Bogor telah memberikan ruang dan perhatian yang besar untuk pemenuhan hak anak. Oleh karena itu, semua pihak diminta bergerak bersama, mulai dari dunia pendidikan, pelaksanaan program, pengawasan, hingga kolaborasi lintas sektor.
“Kabupaten Bogor harus menjadi Kabupaten Ramah Anak bukan hanya dalam slogan, tetapi masuk dalam program kegiatan, dan penganggaran yang jelas,” jelas Ajat.
Ajat mengajak seluruh pihak untuk peka dan memiliki empati terhadap permasalahan anak. Ia mengajak semua stakeholder menggunakan hati dan pikiran untuk mencari solusi, serta melihat potensi anak-anak sebagai generasi penerus yang akan membawa kebaikan bagi Kabupaten Bogor di masa depan.
“Semoga peringatan Hari Anak Nasional ini bisa menjadi momentum yang lebih interaktif dan filosofis, sehingga menguatkan komitmen kita bersama,” imbuh Ajat.
“Hari Anak Nasional bukan hanya sekedar acara, tetapi menjadi kesempatan bagi kita semua, pemerintah, masyarakat, dan keluarga, untuk berbenah demi menciptakan generasi anak yang sehat, bahagia, dan berwajah,” ujar Sussy.
Ia juga menekankan pentingnya permainan tradisional sebagai sarana pengembangan fisik dan sosial anak, serta perlunya mengawasi penggunaan teknologi oleh anak agar tidak salah mengekspresikan diri.(Adul)