Home / Ekonomi

Selasa, 3 Juni 2025 - 08:40 WIB

Pemkot Revitalisasi Pasar Bogor, Pedagang Kenapa Menolak?

Bogor Kota, Kabarindo24jam – Kondisi sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor yang terus-menerus dikeluhkan warga karena becek, bau dan tidak aman, rupanya menjadi perhatian serius Perusahaan Umum daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor. Perumda PPJ yang bertanggungjawab dalam pengelolan pasar terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat maupun pedagang.

Setelah sebelumnya merevitalisasi Pasar Tanah Baru, Pasar Pamoyanan, Pasar Jambu Dua, dan Pasar Gembrong Sukasari, kini giliran Pasar Bogor di kawasan Kebun Raya Bogor yang akan direvitalisasi. Program ini diketahui kelanjutan dari rencana yang dicanangkan Wali Kota Bogor Bima Arya dan kini dilanjutkan Wali Kota Dedie A Rachim.

Direktur Utama Perumda PPJ Kota Bogor, Jenal Abidin, mengatakan revitalisasi Pasar Bogor telah masuk dalam program kerja Pemkot Bogor dan rencana bisnis Perumda PPJ. “Selain sudah menjadi bagian dari program kerja Pemkot, kondisi Pasar Bogor saat ini sudah tidak layak. Bahkan hak guna bangunan para pedagang pun sudah habis sejak tahun 2017,” beber Jenal kepada wartawan, Senin (2/6/2025).

Jenal menjelaskan, tujuan revitalisasi tidak hanya untuk memperbaiki kondisi fisik pasar, tetapi juga meningkatkan layanan publik serta menambah pendapatan asli daerah (PAD). “Kondisi Pasar Bogor dan Plaza Bogor saat ini sudah kumuh, kotor, dan tidak representatif. Revitalisasi ini penting untuk mendukung Bogor sebagai kota jasa dan kota wisata,” jelasnya.

Baca Juga :  Kebut Pengembangan di Wilayah Selatan, Pemprov Jabar Guyur Rp 157 Triliun

Merujuk pada arahan Wali Kota Dedie A Rachim, proses revitalisasi yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, kini siap dilanjutkan. Ia menyebut operasional Pasar Bogor akan dihentikan sementara mulai Jumat (6/6/2025). “Kami sudah menyosialisasikan hal ini kepada para pedagang dan mengeluarkan pengumuman resmi,” ungkap Jenal.

Pasca penghentian operasional, para pedagang diimbau untuk segera menempati kios yang telah disediakan di Pasar Gembrong Sukasari dan Pasar Jambu Dua.
Menurut Jenal, sebagian besar pedagang Pasar Bogor telah memiliki kios di dua pasar tersebut.
“Kondisi dua pasar pengganti itu sangat layak, bangunan baru, kios lebih tertata, bersih, tidak bau, aman, dan nyaman,” katanya seraa menyebut sebagai langkah lanjutan pada 11 Juni 2025 akan dilakukan pemagaran di area Pasar Bogor dan Plaza Bogor sebagai tanda dimulainya proses revitalisasi secara fisik.

Baca Juga :  LKPP Dorong Produk UMKM Masuk ke Dalam E-Katalog

Sementara itu, puluhan orang yang mengklaim sebagai pedagang Pasar Bogor menggelar unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota Bogor pada Senin (2/6). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana Pemkot Bogor yang akan merevitalisasi Pasar Bogor dalam waktu dekat.

Sebelum berunjuk rasa, para pedagang melakukan long march dari Pasar Bogor menuju Kantor Balai Kota Dalam orasinya, ratusan pedagang menegaskan penolakan mereka untuk direlokasi atau dipindah ke lokasi lain.

Sejumlah pedagang mengungkapkan keberatannya terhadap rencana relokasi karena para pedagang tetap akan diminta untuk membayar uang sewa di tempat relokasi selama proses revitalisasi berlangsung. “Kalau bisa di tempat penampungan pedagang ini jangan bayar lah, namanya juga tempat penampungan,” ucap seorang pedagang.

Menurut para pedagang, Pemkot Bogor telah menyiapkan dua lokasi relokasi sebagai tempat penampungan bagi para pedagang, yaitu Pasar Jambu Dua dan Pasar Gembrong Sukasari. Namun, tak sedikit pedagang menyoroti harga sewa di kedua lokasi tersebut yang dianggap memberatkan para pedagang. (Man/Cok)

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Hotel Sayaga Ujicoba Operasional, Jufri Puji Peran Bupati Bogor

Ekonomi

Ini 7 Alasan Pasar Kripto Ambruk di Mei 2025!

Bogor Raya

Pasar Ciluar Masih Semrawut! Kepala Pasar Buka-bukaan Soal Parkir Liar dan PKL Bandel

Ekonomi

Rupiah Melemah Dampak Ketidakpastian Kebijakan Tarif AS

Ekonomi

500 lebih gerai Alfamart Ditutup! Ini Alasan Mengejutkannya

Ekonomi

Shell Indonesia Lepas Kepemilikan SPBU, Operasional Tetap Jalan Seperti Biasa

Ekonomi

Mulai 5 Juni! Diskon Listrik 50% Kembali, Siapa yang Dapat?

Ekonomi

Gaet Konglomerat MNC, Bank Kota Bogor Terapkan Layanan Digital