Kabarindo24jam.Com | Jakarta – Audiensi pengurus Prakarsa Warga di Kantor Walikota Jakarta Barat (27/8) terdapat bulir bulir program kegiatan yang akan dilakukan kedepan, Prakarsa Warga meyakini bahwa penyelenggaraan pembangunan selayaknya dikelola dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, setiap warga diposisikan sebagai subyek pembangunan. Agar terjadi kesetaraan maka pembangunan wajib berpihak kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas, perempuan, anak, serta kelompok marginal dan rentan lainnya.
Dalam lingkup ruang kehidupan semua warga diatur dan diurus secara terbuka, ramah dan meniadakan hambatan untuk bisa berpartisipasi secara setara, saling menghargai serta merangkul setiap perbedaan dalam pembangunan yang inklusif.
Prakarsa Warga hadir sebagai organisasi perkumpulan untuk medorong pembangunan yang inklusif bagi warga Jakarta.
Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan fasilitasi Inklusif antara lain untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat berbasis budaya untuk
penguatan nilai-nilai keterbukaan, keramahan, kesetaraan, toleransi, sikap saling menghargai dan kesukarelaan untuk merangkul setiap perbedaan,hingga pengembangan kapasitas literasi bagi kelompok marginal dan rentan dapat terpenuhi secara terbuka ,partisipatif, akuntabel dan berkeadilan sosial, dan sebaga jembatan “jalan politik” bagi kelompok marginal dan rentan berpartisipasi agar kepastian terhadap modal sumber daya manusia,mencakup, penguatan nilai-nilai keterbukaan, keramahan, kesetaraan, toleransi, sikap saling menghargai dan kesukarelaan untuk merangkul setiap perbedaan.
Dinamika hubungan timbal balik antara tata kelola pemerintahan dengan tata kelola pembangunan sangat ditentukan oleh partisipasi Warga, imbuh kordinator Prakarsa Warga Jakarta Barat Marlin Bato, saat rapat temu pengurus persiapan program awal,sebuah acara yang akan dilaksanakan pada 25 0ktober 2025. (Ls*/)