Kabarindo24jam.com | Cibinong – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor Farid Ma’ruf menyatakan bahwa bantuan bencana alam atau bantuan sosial (bansos) tetap aman alias tidak akan tersendat meski saat ini tengah memasuki peralihan cuaca dari kemarau ke musim hujan.
Farid menjelaskan, biasanya selama ini apabila terjadi bencana alam di wilayah Kabupaten Bogor, pemberian bantuan bencana alam dilakukan dengan cara berkolaborasi, baik bersama Kementerian, Provinsi maupun pihak ketiga.
”InshaAllah, itu mah kita kolaborasi aja, di APBD kan ada kesiapan logistik untuk menghadapi bencana. Biasanya ada beberapa kali kejadian bencana, penanganan kejadian bencana, kita ga pernah sendiri, kita selalu berkolaborasi baik dengan berbagai pihak,” kata Farid kepada wartawan di Cibinong, Rabu (29/10/2025).
Menurut dia, kolaborasi tak hanya dengan unsur pemerintah dan lembaga non pemerintah saja, tetapi juga kerjasama dengan unsur masyarakat. Dan itu pernah dilakukan DInsos dengan beberapa komponen masyarakat juga yang konsen penanganan kebencanaan,” tambah dia.
Meski begitu, pemerintah tidak menginginkan adanya bencana alam. Namun jika terjadi, kata dia, pemerintah siap memberikan bantuan bencana alam agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. “Kita ga berharap ada bencana, tapi kalau terjadi ya kita hadapi dengan porsi kita masing-masing supaya hak dasar, pelayanan dasar, kebutuhan dasar masyarakat itu tidak terganggu,” imbuhnya.
Sementara terkait dengan temuan Kementerian Sosial bahwa ada sekitar 6.000 penerima bansos di Kabupaten Bogor yang terindikasi terlibat dalam kegiatan judi online (judol), Farid Ma’ruf menjelaskan, bahwa pihaknya terus memantau dan melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar mengenai penerima bansos yang terindikasi kegiatan terlarang itu.
“Sampai sekarang kita masih melakukan monitoring pemantauan pemnerima bansos melalui perangkat-perangkat kita, melalui relawan dan pendamping,” kata Farid. Meski demikian, Farid menekankan, bahwa setiap keluhan terkait pemutusan fasilitas program bansos akan diperiksa secara teliti.
Diakuinya, sejumlah laporan menyebutkan bahwa penerima bansos mendapati fasilitas mereka diputus secara tiba-tiba tanpa penjelasan. “Rata-rata keluhannya begitu, tiba-tiba diputus, nggak tahu-menahu dianggap judol, ya, silakan sampaikan ke kita,” terangnya.
Farid pun menambahkan, bahwa Dinas Sosial akan melakukan klarifikasi terhadap setiap keluhan yang masuk, dan akan diverifikasi mendalam dan disertai dengan bukti-bukti yang sah. “Dibantu upaya klarifikasinya, tapi tentunya akan melalui proses verikasi dari kita dulu, jangan-jangan memang terlibat, tapi kalaupun tidak, yang penting klarifikasinya didukung oleh bukti bukti, kita bisa ajukan kembali,” pungkasnya. (Dul/*)

