Site icon Kabarindo24jam.com

Sampah Ibu Kota, Dari Ancaman Menjadi Harapan

Kabarindo24jam.com, Jakarta — Tumpukan sampah yang setiap hari membanjiri Jakarta kini bukan lagi hanya masalah lingkungan, tetapi telah menjadi potensi energi yang dinanti untuk diubah menjadi berkah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah bersiap mengeksekusi salah satu proyek ambisius: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Namun, proyek ini kini menanti terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) yang akan diteken langsung Presiden Prabowo Subianto.

“Kami menunggu Perpres dari pemerintah pusat. Tetapi prinsipnya, seperti arahan Bapak Presiden, apakah nanti PLTSa-nya 5 atau 4, Jakarta siap untuk itu,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Senin (16/6/2025).

Setiap hari, Jakarta memproduksi sekitar 7.700 ton sampah, dan kini tersisa sekitar 55 juta ton stok sampah di berbagai titik pembuangan. Angka yang mengkhawatirkan, tetapi sekaligus membuka peluang besar.

“Yang menguntungkan bagi Jakarta, sampahnya setiap hari ada 7.700 ton, stoknya kurang lebih ada 55 juta. Sehingga kami sangat siap untuk menindaklanjuti arahan Bapak Presiden,” tegas Pramono.

PLTSa yang dirancang akan memanfaatkan tumpukan sampah ini untuk menghasilkan listrik yang akan disalurkan ke masyarakat melalui PLN. Pramono memastikan, skema lama berupa tipping fee, yang selama ini menjadi beban keuangan pemerintah, tak lagi relevan.

“Dengan teknologi saat ini, generator atau PLTSa sudah tidak terlalu canggih seperti dulu. Ini teknologi medium, semua orang bisa gunakan. Dengan pengalaman di Singapura, Hanoi, dan Cina, Jakarta pasti bisa menjalankan ini,” ujarnya penuh optimisme.

Meski Jakarta mengaku siap, proyek PLTSa tetap bergantung pada ketukan palu pemerintah pusat. Perpres sebagai regulasi yang di nanti, akan menjadi pintu legal yang mengatur skema kerja sama, tata kelola energi, hingga aspek lingkungan.

Ke depan, PLTSa diharapkan bukan hanya solusi sampah, tetapi juga bagian dari transisi energi di Jakarta. Dengan menyulap sampah menjadi listrik, Jakarta bisa sekaligus memangkas ketergantungan pada energi fosil dan menekan emisi karbon. (Ls*/)

 

Exit mobile version