Kabarindo24jam.com.com | Cibinong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengemukakan bahwa investasi dan tata ruang harus berjalan beriringan demi mendorong kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, diperlukan arah kebijakan investasi dengan penataan ruang berkelanjutan yang dalam perumusan dan pelaksanaannya harus disinergikan.
Terkait dengan hal itu, Forum Investasi dan Tata Ruang Kabupaten Bogor Tahun 2025 pun telah digelar di Cibinong pada Rabu (22/10/2025) lalu. Forum ini menjadi momentum refleksi bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat pemahaman dan kolaborasi antara aspek investasi, tata ruang, dan pembangunan daerah.
“Forum tersebut tentu bukan sekadar acara seremonial, tetapi bagian dari penyadaran bersama. Bahwa investasi dan tata ruang harus berjalan beriringan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat,” kata Sekda Ajat Jatnika dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Rabu (29/10/2025).
Di sini, Sekda Ajat pun menekan pentingnya keseimbangan antara hak kepemilikan (property right) dan hak membangun (development right). Menurutnya, kepemilikan lahan tidak serta-merta memberikan kebebasan untuk membangun tanpa memperhatikan rencana tata ruang dan ketentuan lingkungan.
“Banyak masyarakat merasa sudah memiliki sertifikat tanah lalu langsung ingin membangun, padahal belum tentu sesuai dengan tata ruang. Ini yang harus dipahami bersama agar pembangunan tidak menyalahi aturan dan tetap menjaga keseimbangan lingkungan,” kata Sekda.
Dia juga mengungkapkan, Pemkab Bogor kini tengah menyiapkan Dinas baru bidang pertanahan dan tata ruang untuk memperkuat koordinasi dan pengawasan di bidang tersebut. Selain itu, ia menyoroti pentingnya percepatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai dasar hukum dan pedoman bagi investor agar kegiatan pembangunan dapat berjalan lebih terarah.
Lebih lanjut, Ajat menekankan pentingnya perhitungan spatial economics, yakni analisis potensi ekonomi berdasarkan tata ruang wilayah, untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor investasi yang terukur.
“Kita harus mulai menghitung secara spasial, bagaimana setiap perubahan tata ruang bisa berdampak pada peningkatan PAD. Ini akan menjadi dasar perencanaan investasi yang lebih produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor melaporkan arah kebijakan dan strategi penataan ruang Kabupaten Bogor Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2024–2044.
Bappedalitbang menyebut penyusunan RTRW menjadi dasar penting dalam mewujudkan tata ruang yang berkualitas, sejahtera, merata, dan berkelanjutan. Arah kebijakan tersebut disusun secara kolaboratif lintas perangkat daerah dan sektor strategis agar dapat menjadi panduan investasi dan pembangunan wilayah yang terintegrasi.
RTRW menempatkan Kabupaten Bogor sebagai Pusat Kegiatan Nasional sekaligus kawasan andalan Bopunjur pada sektor industri, pariwisata, pertanian, dan perikanan. Arah ini membuka ruang investasi yang luas.
Melalui RTRW 2024–2044, Pemkab Bogor menetapkan 8 kebijakan dan 35 strategi penataan ruang, mencakup sistem pemukiman, jaringan transportasi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, pengembangan industri dan pariwisata, hingga perlindungan kawasan ekologis.
Selain itu, Kabupaten Bogor dibagi ke dalam tiga wilayah pengembangan utama yakni Barat, Tengah, dan Timur untuk mendorong pemerataan pembangunan dan membuka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Wilayah Barat difokuskan pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata, mencakup kawasan Tenjo, Parung Panjang, dan Rumpin. Wilayah Tengah sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan publik. Wilayah Timur diarahkan menjadi kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan baru dengan rencana ibu kota di wilayah Jonggol dan Sukamakmur.
Untuk mendukung transparansi data dan kemudahan akses, Bappedalitbang juga memperkenalkan platform digital “KABISA” (Kabupaten Bogor Satu Peta) melalui situs geoportal.theworkup.id/kabisa, yang memuat lebih dari 70 layer data spasial dan dapat diakses secara publik. (Cky/*)

