Minggu, 11 Mei 2025

Talenta Muda Nahdlatul Ulama jadi Kekuatan Besar untuk Selesaikan Permasalahan Bangsa

BALIKPAPAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) banyak berkontribusi di dalam negeri dan luar negeri. Bahkan, organisasi masyarakat berbasis keagamaan ini memiliki talenta muda yang tersebar dalam beragam profesi, dan ini dibutuhkan untuk menggulirkan agenda strategis nasional.

“NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar. Talenta-talenta muda hebat di NU juga semakin banyak jumlahnya yang tersebar dalam beragam profesi,” kata Presiden Jokowi pada acara pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (3!/1/2022).

“Jika jaringan ini digerakkan dikonsolidasikan untuk mengulirkan agenda agenda strategis nasional, ini akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan,” imbuhnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini bahkan membayangkan NU ke depannya akan memiliki database jamaahnya secara lengkap dengan bantuan teknologi digital, bahkan menggunakan block chain maupun artificial intelijen.

Selain itu, Jokowi menyebut sangat mungkin NU memiliki marketplace sendiri hingga memiliki platform edutech hingga platform lainnya yang memfasilitasi jutaan santri. Hal tersebut, sambung dia, sangat mungkin terjadi karena NU memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik dan paham soal ini.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta NU memberikan ruang bagi milenial untuk mengambil peran sentral. “Kita perlu memberikan ruang yang lebih besar kepada warga NU dari generasi milenial, dari generasi Gen Z untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru,” katanya.

“Kaum muda NU yang aktif di kreatif industri di fashion designer di grafik Designer dan lain-lain, kaum muda NU yang IT specialist, programer, IT security expert web developer dan lain-lain, banyak sekali, ini yang harus diambil dan dimanfaatkan,” pungkas Kepala Negara.

Pengukuhan Pengurus

Sementara itu di tempat yang sama, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar secara resmi mengukuhkan kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027. Pengukuhan ini mengambil tema “Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban”.

Baca Juga :  Putri Sulung Gus Dur Prihatin Dengan Gejolak di PKB, Minta Sesepuh Ingatkan Muhaimin

Kiai Miftach mengawali pengukuhan tersebut dengan membacakan ayat tentang amanah, yakni Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 58 dan sebuah hadis. Setelah itu, seluruh pengurus mengikuti baiat yang diucapkan Kiai Miftach dengan diawali syahadat dan diakhiri hauqalah.

Tampak pengurus syuriyah, baik rais aam, wakil rais aam, rais, katib, maupun a’wan mengenakan setelan jas hitam dan berposisi di sebelah kanan panggung. Sementara pengurus tanfidziyah di sebelah kiri, baik ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris jenderal, wakil sekretaris jenderal, bendahara umum, dan para bendahara mengenakan setelan kemeja putih dipadu dengan peci dan pantalon hitam.

Sementara pengurus yang di panggung diwakili oleh Wakil Rais Aam KH Afifuddin Muhajir, Katib Aam KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa dan H Nusron Wahid, Ketua Khofifah Indar Parawansa dan Alissa Wahid, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf, dan Bendahara Umum Mardani H Maming.

Kegiatan yang bertepatan dengan Harlah Ke-96 NU menurut kalender Masehi ini diawali dengan pembacaan istighasah dan shalawat yang dipimpin oleh A’wan PBNU Habib Ahmad al-Habsyi.

Prosesi pengukuhan ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 H Jusuf Kalla. Keduanya mengenakan setelan peci hitam, jas, dan sarung. Bedanya, Presiden Jokowi mengenakan jas berwarna abu-abu, sedangkan Wapres Kiai Ma’ruf mengenakan jas warna hitam.

Hadir juga jajaran Kabinet Indonesia Maju, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Selain itu, prosesi pengukuhan ini juga disaksikan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang hadir secara langsung di tempat acara, perwakilan dari organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan sebagainya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini