Jakarta,Kabarindo24jam.com – Dunia olahraga Indonesia berduka. Tan Joe Hok, legenda bulu tangkis yang membuka jalan emas bagi Merah Putih di turnamen dunia, meninggal dunia pada Minggu (2/6/2024) dalam usia 86 tahun di RS Medistra
Tan Joe Hok adalah nama yang tak pernah absen dalam buku sejarah bulu tangkis Indonesia. Ia menjadi atlet tunggal putra pertama Tanah Air yang meraih gelar juara di All England, turnamen tertua dan paling prestisius di dunia, pada tahun 1959.
Kemenangan bersejarah itu bukan hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi penanda awal dominasi Indonesia di pentas bulu tangkis internasional. Kala itu, Indonesia masih muda sebagai negara merdeka, dan kemenangan Tan menjadi simbol kekuatan baru dalam dunia olahraga global.
Tak berhenti sebagai atlet, Tan Joe Hok juga menjadi pelatih nasional dan tokoh penting di balik layar prestasi bulu tangkis Indonesia di dekade-dekade berikutnya. Ia ikut membentuk karakter dan mental juara para atlet muda, termasuk saat Indonesia berjaya di Piala Thomas dan kejuaraan dunia lainnya.
Tan Joe Hok adalah pionir, pelopor, dan panutan. Banyak juara yang lahir setelahnya, tapi dialah yang pertama membuka jalan.
Mengenakan kaos merk “777” yang disablon garuda pada bagian depannya, Tan muda menuju lapangan terbang Kemayoran dengan menggunakan becak, anak bangsa ini bertekad kuat membawa bangsanya untuk menjuarai pertandingan Thomas Cup tahun 1958 di Singapura.
Indonesia pada masa yang lalu bukan dan belumlah negara yang diperhitungkan di cabang olahraga bulutangkis dan berkat perjuangan Tan Joe Hok dkk, Indonesia berhasil menerobos dominasi negara-negara terkuat dunia saat itu. Bayangkan hebatnya, kita berhasil dengan bermodalkan tekad dan semangat kebangsaan yang kuat, agar Indonesia mampu sejajar bersanding dengan bangsa lain.
Warisan Tan Joe Hok bukan hanya pada trofi yang ia raih, tetapi juga semangat pantang menyerah dan dedikasi terhadap olahraga bulu tangkis Indonesia. Namanya akan selalu dikenang sebagai fondasi dari dinasti emas yang terus bergema hingga kini.
Selamat jalan, legenda. Jasamu abadi dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.
