Kabarindo24jam.com | New York – Debat Umum sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) berakhir pada Senin (29/9), menandai pertemuan besar yang berlangsung bertepatan dengan ulang tahun ke-80 PBB. Dalam penutupan, Presiden Majelis Umum Annalena Baerbock menegaskan forum ini tetap menjadi rumah dialog dunia.
“Jika pekan tingkat tinggi ini menjadi indikasi, rumah ini memenuhi tujuannya: PBB masih relevan,” kata Baerbock. Ia menyoroti partisipasi 189 negara, termasuk 124 kepala negara dan pemerintahan, yang disebutnya mencerminkan energi kolektif untuk menemukan solusi bersama di tengah tantangan global.
Selain debat umum, digelar pula serangkaian pertemuan tingkat tinggi, mulai dari konferensi iklim, forum tata kelola kecerdasan buatan, hingga pembahasan perdamaian Palestina. Dukungan dari Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia terhadap pendirian negara Palestina semakin membuat Israel dan Amerika Serikat terisolasi dalam isu tersebut.
Namun, agenda ini juga diwarnai kontroversi. Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik tajam disertai keluhan teknis, sementara pembawa acara Fox News Jesse Watters meminta maaf setelah sempat melontarkan ancaman bom terhadap markas PBB. Aksi walk out massal juga terjadi saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato.
Meski penuh ketegangan, Baerbock mengajak negara anggota tetap optimistis. “Mari kita terinspirasi oleh warisan masa lalu kita, dan berani untuk masa depan yang lebih baik. Tanpa rasa takut. Tak tergoyahkan. Bersatu,” ucapnya. (Man*/)