Sabtu, 31 Mei 2025

Warga AS Kabur Massal ke Inggris dan Eropa!

Kabarindo24jam.com, AS – Lonjakan permohonan kewarganegaraan Inggris oleh warga Amerika Serikat mencetak rekor tertinggi dalam sejarah, seiring dimulainya periode kedua kepemimpinan Donald Trump di Gedung Putih. Fenomena ini mengindikasikan keresahan mendalam sebagian warga AS terhadap situasi politik dan sosial di negara mereka sendiri.

Data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Inggris (UK Home Office) mencatat bahwa sebanyak 1.931 warga AS mendaftarkan diri untuk menjadi warga negara Inggris selama kuartal pertama 2025. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2004 dan meningkat 12% dibandingkan periode sebelumnya.

Kecenderungan ini bukan hanya terbatas pada kewarganegaraan. Sepanjang tahun 2024, lebih dari 5.500 warga AS menerima status tinggal permanen di Inggris—kenaikan sekitar 20% dari tahun sebelumnya. Status ini memberi hak penuh untuk menetap, bekerja, dan belajar di Inggris, serta biasanya menjadi tahap awal menuju permohonan kewarganegaraan.

Menurut pejabat Home Office, lonjakan tersebut mencerminkan gelombang keinginan untuk keluar dari AS secara legal dan membangun kehidupan baru di Eropa. Banyak dari pemohon menyebutkan alasan politik, beban pajak, serta keresahan sosial sebagai faktor pendorong.

Fenomena serupa pernah terjadi pada masa jabatan pertama Trump pada 2020. Kala itu, lebih dari 5.800 warga AS mencabut kewarganegaraannya dalam enam bulan pertama tahun tersebut, melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan sepanjang 2019. Data ini dikumpulkan oleh Bambridge Accountants, sebuah firma pajak internasional yang berbasis di London dan New York.

Baca Juga :  Serangan Militer Israel ke Gaza Bikin Sekjen PBB Prihatin, Presiden Jokowi Mengutuk!!

“Sebagian besar dari mereka telah lama tinggal di luar negeri dan memutuskan bahwa mereka cukup sudah dengan kondisi di Amerika,” ujar Alistair Bambridge, mitra di Bambridge Accountants, kepada CNN.

Seiring meningkatnya minat untuk pindah, sejumlah negara Eropa kini mulai memperketat aturan migrasi. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru yang memperpanjang masa tunggu sebelum imigran legal dapat mengajukan kewarganegaraan. Langkah serupa diambil oleh pemerintah Italia yang menghapus jalur kewarganegaraan berdasarkan keturunan kakek-nenek buyut—opsi yang banyak digunakan warga AS keturunan Italia.

Permintaan relokasi ke Eropa tampaknya tidak terbatas pada Inggris. Data dari pemerintah Irlandia menunjukkan bahwa pengajuan paspor Irlandia oleh warga AS melonjak hingga 60% pada dua bulan pertama 2025, mencapai rata-rata 4.300 per bulan. Sementara di Prancis, pengajuan visa jangka panjang oleh warga AS naik menjadi 2.383 pada kuartal pertama, dibandingkan dengan 1.980 pada periode yang sama tahun lalu.

Situasi ini menegaskan bahwa ketidakpuasan terhadap dinamika politik dalam negeri di AS kian mendorong warganya untuk mencari stabilitas dan peluang baru di Benua Biru.

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini