Home / Headline / Nasional

Jumat, 12 Maret 2021 - 16:30 WIB

Ketua Umum Muhammadiyah Ingatkan Masjid Negara Adalah Milik Semua Umat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

JAKARTA — Akhir-akhir ini banyak pihak menilai pengurus masjid-masjid di lingkungan BUMN terpapar pemahaman intoleran dan kerap kali menghadirkan penceramah yang menjelek-jelekan pemerintah maupun pejabat negara. Sehingga Kementerian BUMN mengajak ormas Islam berpengaruh untuk masuk dan memberikan pendampingan kepada pengurus masjid di lingkungan BUMN.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pun turut mengomentari hal tersebut. Menurutnya, Masjid-masjid yang dikelola negara, termasuk oleh BUMN itu, memang semestinya menjadi milik bersama. Bukan milik satu golongan, satu kelompok, satu paham, apalagi satu mazhab.

“Karena apa? Karena Negara itu tidak boleh bermazhab, kecuali Mazhabnya Pancasila. Dengan pemahaman seperti ini, tentunya pengelolaan Masjid negara atau BUMN ini tentunya akan lebih terarah dan dapat sesuai harapan bersama,” ujar Haedar di sela-sela peresmian Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (11/3/2021).

Baca Juga :  117 Perwira TNI Dimutasi, Komandan Paspampres Di isi Jendral Muda Berpengalaman

Dengan dirawatnya pemahaman itu juga, tambah Haedar, masjid-masjid milik negara (BUMN) beserta masjid milik ormas-ormas lain, akan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

“Tapi kalau mengedepankan ananiyah hizbiyah (egoisme kelompok), semangat golongan, termasuk semangat golongan yang paling baik, itu nanti akan terjadi keretakan di tubuh bangsa kita,” tambah Haedar

Ia pun menyinggung sila pertama Pancasila harus menjadi acuan bagi pengelolaan tempat ibadah yang dimiliki oleh negara, termasuk masjid. Negara harus mampu merawat keragaman dan perbedaan.

Baca Juga :  Setelah Nadhlatul Ulama, Kapolri Listyo Sigit Raih Dukungan Muhammadiyah

“Saya tidak tahu kalau negara punya masjid, tentu ya simbolnya bintang Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang itu tentu akan menjadi milik bersama, karena Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjadi milik bersama,” katanya.

“Gambar bintang Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjadi kekuatan pencerah batin, pencerah hati, pencerah pikiran, pencerah sikap dan tindakan bangsa Indonesia yang religius, yang meletakkan agama, Pancasila dan nilai luhur bangsa sebagai mozaik kita dalam berbangsa dan bernegara,” pungkas Haedar. (***/Husni)

Share :

Baca Juga

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Nasional

Sengketa Empat Pulau, Gubernur Aceh Pilih Jalur Kekeluargaan daripada PTUN

Headline

Bising di Atas Laut Tenang Raja Ampat,ada JKW?

Nasional

Investasi atau Perampokan? Bahlil Diteriaki Massa di Bandara Sorong

Headline

TNI AD Rekrut 24 Ribu Prajurit untuk Batalyon Teritorial Pembangunan

Nasional

Upaya PPPA Tingkatkan Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak

Headline

Pamekasan Bersinar Tanpa Narkoba