Kabarindo24jam.com | Kota Bogor – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bogor Dedie A Rachim ngobrol bareng soal pentingnya kepemimpinan dalam sebuah seminar nasional bertajuk “Nilai Dasar Kepemimpinan: Pondasi Kemajuan Ekonomi dan Masa Depan Nasional” yang digelar Universitas Pakuan, Rabu (24/6).
Acara yang berlangsung di Kota Bogor ini jadi ajang diskusi seputar perubahan, kemajuan, dan tentu saja, seperti apa sih sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia ke depan?.
Dalam pemaparannya, Dedi Mulyadi menekankan bahwa pemimpin itu bukan cuma harus pintar, tapi juga bisa menyatukan sumber daya alam dan manusia jadi kekuatan yang harmonis. Tujuannya? Ya, untuk mencapai kebahagiaan sejati atau dalam istilah lainnya, menciptakan manusia Indonesia seutuhnya.
“Kalau mau jadi pemimpin, jangan sekadar melukis di atas air, tapi ukirlah di atas batu. Butuh ketekunan, tenaga, bahkan cibiran, tapi hasilnya nyata dan bisa jadi fondasi kuat,” kata Dedi, yang akrab disapa Kang Dedi.
Ia juga mengkritisi soal inkonsistensi dalam kepemimpinan. Menurutnya, banyak yang jalan sendiri-sendiri, nggak satu arah. Padahal, kalau semuanya saling selaras, pembangunan bisa lebih cepat dan terasa dampaknya.
Yang menarik, Kang Dedi juga mengajak untuk nggak melulu melihat ideologi asing dalam hal kepemimpinan. Menurutnya, Indonesia punya banyak nilai luhur yang bisa dijadikan acuan. Kuncinya ada di menjaga hubungan manusia dengan alam, karena dari sanalah kebahagiaan sejati muncul.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie Rachim bilang, apa yang disampaikan Kang Dedi bisa banget jadi inspirasi buat para mahasiswa. Terutama dalam membentuk karakter dan mental tangguh untuk menghadapi masa depan.
Rektor Universitas Pakuan, Prof. Didik Notosudjono, juga sepakat. Ia menilai tema seminar ini pas banget dengan kondisi bangsa saat ini. Menurutnya, pemimpin masa depan harus punya integritas, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Nggak cukup cuma cerdas, tapi juga harus punya etika dan karakter kuat.
Universitas Pakuan sendiri berkomitmen mencetak generasi muda yang nggak cuma unggul secara akademis, tapi juga punya jiwa kepemimpinan yang kuat dan siap menghadapi tantangan global.(man)