Kabarindo24jam.com | Bogor Kota – Meski telah lama tiada, banyak tindakan dan pemikiran Soekarno yang populer panggilan Bung Karno – sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, yang menjadi inspirasi dan masih relevan dengan tantangan serta kondisi kaum muda Indonesia saat ini.
Selain itu, sosok Soekarno yang berduet bersama Bung Hatta memimpin perjuangan untuk revolusi kemerdekaan Indonesia, ternyata memiliki banyak bukti kedekatan dengan tokoh dan dunia keIslaman. Beberapa di antaranya menginisiasi Halal Bihalal dan menjadikan peci sebagai simbol kebangsaan.
Hal itu mengemuka dalam dialog kebangsaan yang digelar oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Bogor di Aula DPRD Kota Bogor pada Minggu (29/6/2025). Pada Dialog Kebangsaan ini, hadir beberapa tokoh nasionalis, agamis, pemuda, perempuan, media narasumber dari kalangan eksternal.
Dadang menyebut hal ini sengaja dilakukannya untuk membahas relevansi pemikiran dan tindakan Bung Karno pada kondisi saat ini dari berbagai latar belakang. Deretan narasumber tersebut di antaranya Sekjen DPP PA GMNI Abdi Yuhana, Direktur Radar Bogor, Nihrawati, Ketua ISNU Ade Syarmili, dan Sekretaris DPD KNPI Mahdum Patonah.
Dari aspek kepemudaan, Mahdum Patonah menyatakan bahwa pemikiran dan tindakan Soekarno masih sangat relevan dengan tantangan dan kondisi pemuda Indonesia sekarang. “Pemuda jangan galau dengan ideologis. Harus meneladani sosok Bung Karno yang mencerminkan tokoh pemuda tulang punggung kemerdekaan. Harus progresif dan kritis,” ucapnya.
Adapun dalam konteks Agama, Ade Syarmili mengatakan sosok Soekarno memiliki banyak bukti kedekatan dengan tokoh dan dunia keIslaman. Beberapa di antaranya menginisiasi acara Halal Bihalal dan menjadikan peci sebagai simbol kebangsaan.
Sementara dari sisi media, Nihrawati yang juga seorang jurnalis senior menyatakan sosok Soekarno masih sangat relevan untuk diteladani oleh pemuda dan rakyat Indonesia saat ini. Kebiasaan Soekarno menulis misalnya, tutur Nihrawati, harus dicontoh sehingga bisa menginspirasi dan menyebarkan pemikiran baiknya secara luas.
“Keberpihakan Bung Karno kepada perempuan juga mesti terus dijalankan. Banyak pemikiran yang dituangkannya dalam buku menegaskan pentingnya peran perempuan dan mengakomodir keterlibatan dan keberpihakan perempuan,” tegas Nirahwati.
Terakhir, Abdi Yuhana dalam pandangannya, menekankan peran dan perjuanyan panjang Soekarno sangat berarti bagi Bangsa Indonesia hingga saat ini. Cara proklamator itu dalam memfasilitasi masyarakat, menurutnya lagi, sangat relevan dengan kondisi sekarang.
“Pisau analisis yang dipakai Bung Karno itu berdasarkan geopolitik dan psikologi massa, sehingga Bung Karno sangat paham dengan apa yang diinginkan masyarakat pada saat ini,” terang Abdi yang juga aktif di kepengurusan PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata menjelaskan Dialog Kebangsaan diselenggarakan untuk memperingati Bulan Bung Karno. Terutama berkaitan dengan pemikiran dan tindakan Soekarno selama hidupnya.
“Sebagai penerusnya, kami pengurus dan Kader PDIP perlu memperingati dan melestarikan tindakan perjuangan dan jasa Bung Karno kepada bangsa ini. Mulai dari saat ia remaja di jaman pergerakan, proklamator, Presiden pertama, sampai beliau wafat,” imbuh Dadang yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Bogor periode 2024-2029. (Cky/*