• Redaksi
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Karir
  • Media Partner
  • Disclaimer
Kamis, 3 Juli, 2025
Kabarindo24jam.com
Advertisement
  • Home
  • Politik
  • Hankam
  • Hukrim
  • Nusantara
  • Ekbis
  • Life Style
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hankam
  • Hukrim
  • Nusantara
  • Ekbis
  • Life Style
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Internasional
No Result
View All Result
Kabarindo24jam.com
No Result
View All Result
Home Politik

Aktivis dan DPR Desak Fadli Zon Stop Proyek Penulisan Ulang Sejarah

redaksi by redaksi
3 Juli 2025
in Politik
0

Oplus_0

0
SHARES
20
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kabarindo24jam | Jakarta – Rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon pada Rabu (2/7/2025), menjadi gaduh lantaran puluhan aktivis yang bergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menggeruduk ruangan rapat tersebut. Dalam aksinya, mereka lantang meminta Fadli Zon menghentikan proyek penulisan ulang sejarah yang tengah dikerjakan Kemenbud.

Momen itu bermula saat Fadli Zon akan menjawab pertanyaan dari para anggota Komisi X DPR RI. Sejumlah aktivis dari Koalisi Masyarakat Sipil yang sejak awal duduk di balkon ruang rapat Komisi X DPR tiba-tiba membentangkan spanduk dan poster di pagar balkon.

“Hentikan pemutihan sejarah,” ujar salah satu anggota koalisi. “Dengarkan suara korban,” timpal seorang aktivis lainnya. Selain itu, para pejuang sosial, kemanusian dan hukum itu, menolak rencana pemberian gelar pahlawan kepada mendiang Presiden ke-2 RI Soeharto yang lengser setelah meletusnya kerusuhan massal di Jakarta pada 1998 silam.

Mendengar adanya seruan massa aktivis tersebut, Fadli Zon tampak terkejut. Sedangkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian lantaran merasa rishi kemudian meminta Koalisi Masyarakat Sipil untuk menghentikan aksi mereka. “Saya rasa cukup ya, cukup. Tolong kembali ke tempat masing-masing,” ujar Lalu.

Namun, Koalisi Masyarakat Sipil tidak mengindahkan permintaan Lalu tersebut. Mereka tetap menyuarakan tuntutannya. “Lawan sisa-sisa Orde Baru!” seru anggota koalisi. Dijawab oleh Lalu, “Ya silakan kembali ke tempat masing-masing. Pamdal tolong diamankan”.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPR Minta Calon Panglima TNI Siapkan Konsep Pertahanan yang Komprehensif

Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP Mercy Chriesty Barends mencecar Fadli Zon terkait pernyataan tak ada pemerkosaan massal 1998. Mercy mengaku telah membawa sejumlah dokumen resmi terkait fakta adanya kasus pemerkosaan massal 1998. Mercy mengatakan pernyataan Fadli Zon tersebut telah melukai hati rakyat Indonesia.

“Hari ini saya datang resmi dengan membawa tiga dokumen resmi. Dokumen hasil temuan TGPF, dokumen hasil temuan dari special report PBB, dan dokumen yang ketiga yaitu dokumen membuka kembali 10 tahun pascakonflik yang dikeluarkan oleh Komnas Perempuan,” ujar Mercy.

Mercy mengatakan, saat kerusuhan 1998, dirinya merupakan saksi sejarah. Terutama, pada saat kerusuhan Maluku 1999-2001, dirinya termasuk dalam Tim Pencari Fakta Komnas Perempuan. “Saat kerusuhan Maluku 1999-2001, saya masuk Tim Pencari Fakta Komnas Perempuan, dan mendokumentasikan kasus-kasus kekerasan seksual perempuan selama masa konflik,” ujarnya.

“Kita bertemu yang dari Papua, dari Aceh, dan sebagainya. Tidak satu pun korban berani menyampaikan kasus kekerasannya karena pada saat itu mengalami represi yang sangat luar biasa. Hal yang sama juga terjadi pada saat kerusuhan ’98,” sambungnya.

Mercy menjelaskan mereka berproses bersamaan hingga menghasilkan dokumen yang dia bawa. Mercy mengatakan juga menyusun human rights documentation (huridoc) bersama Komnas Perempuan saat itu. “Jadi, kalau kemudian Bapak mempertanyakan kasus perkosaan dan massal dan seterusnya, ini cukup-cukup amat sangat melukai kami Pak,” tegasnya.

Baca Juga :  KPK Jadi Saksi Ahli,Langkah Tepat atau Benturan Kepentingan?

Mercy pun meminta Fadil Zon menyampaikan permintaan maaf. Dia juga meminta Fadli Zon meminta langsung data kerusuhan 1998 kepada Komnas Perempuan. “Kami sangat berharap permintaan maaf. Mau korbannya perorangan yang jumlahnya banyak, yang Bapak tidak akui itu massal, permintaan maaf. Karena korban benar-benar terjadi,” ungkap dia.

Selain itu, dia meminta agar penulisan ulang sejarah Indonesia dihentikan. Menurutnya, sejarah memiliki caranya sendiri untuk bercerita. “Maka izinkan saya menyampaikan dokumen ini secara resmi kepada Pak Menteri. Dan kami berharap agar kalau bisa penulisan sejarah ini dia memiliki dialektika. Dia akan bercerita dengan caranya tersendiri,” jelasnya.

Terpisah, perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil, Jane, mengatakan kedatangan mereka untuk memprotes dan meminta agar proyek penulisan ulang sejarah dihentikan. Dia mengaku sangat mengecam pernyataan Fadli Zon yang menyebut tak adanya pemerkosaan massal 1998.

“Kami hari ini melakukan sebuah interupsi berupa aksi simbolik untuk memprotes adanya penghentian pemutihan sejarah dan juga mengecam adanya pernyataan Fadli Zon yang mengatakan bahwa pemeriksaan masal adalah rumor dan peristiwa 1998 itu tidak ada buktinya,” ujarnya. (Cky/*)

Tags: Fadli zonpenulisan ulang sejarah
Previous Post

Bertekad Makzulkan Gibran, Purnawirawan TNI Ingin Duduki MPR

Next Post

Sikapi Kondisi Geopolitik, Kemenhan dan TNI Tingkatkan Kewaspadaan

redaksi

redaksi

Redaksi media Kabarindo24jam.com

Related Posts

Politik

Bertekad Makzulkan Gibran, Purnawirawan TNI Ingin Duduki MPR

3 Juli 2025
Putusan MK soal Pemilu Bikin ‘Gaduh’ Elite Politik dan DPR
Politik

Tom Lembong‘Cuap-Cuap’Soal Perintah Pengendalian Harga Gula oleh Jokowi

2 Juli 2025
Putusan MK soal Pemilu Bikin ‘Gaduh’ Elite Politik dan DPR
Politik

Putusan MK soal Pemilu Bikin ‘Gaduh’ Elite Politik dan DPR

2 Juli 2025
Politik

Gelar Seminar Kebangsaan, PDIP Dorong Pendidikan Dasar Gratis dan Inklusif

30 Juni 2025
DPR Buka Posko Aduan Kepala Desa yang ‘Ngerasa’ Dipungli Jaksa
Politik

DPR Buka Posko Aduan Kepala Desa yang ‘Ngerasa’ Dipungli Jaksa

30 Juni 2025
Cegah Penyalahgunaan Kewenangan Penyadapan, DPR Awasi Kejaksaan
Politik

Cegah Penyalahgunaan Kewenangan Penyadapan, DPR Awasi Kejaksaan

30 Juni 2025
Next Post

Sikapi Kondisi Geopolitik, Kemenhan dan TNI Tingkatkan Kewaspadaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rapat DPR Ricuh, Soeharto Ditolak Jadi Pahlawan

Rapat DPR Ricuh, Soeharto Ditolak Jadi Pahlawan

2 Juli 2025
Sampah Ibu Kota, Dari Ancaman Menjadi Harapan

Sampah Ibu Kota, Dari Ancaman Menjadi Harapan

17 Juni 2025
Publik Desak Polri Tersangkakan Budi Arie Setiadi Kasus Judol

Publik Desak Polri Tersangkakan Budi Arie Setiadi Kasus Judol

9 Juni 2025
Indonesia Gelontorkan Ratusan Triliun Borong Jet Tempur

Indonesia Gelontorkan Ratusan Triliun Borong Jet Tempur

18 Juni 2025
Aspperwi Bogor Harapkan Sentuhan Khusus Pemerintah Daerah pada Usaha Wisata

Aspperwi Bogor Harapkan Sentuhan Khusus Pemerintah Daerah pada Usaha Wisata

2
Gebrakan Kapolri Listyo Sigit, Buka Hotline 110 untuk Respon Cepat Aduan Masyarakat

Gebrakan Kapolri Listyo Sigit, Buka Hotline 110 untuk Respon Cepat Aduan Masyarakat

2

Dalam diri Jokowi tidak mengenal kata Santai

1

Kilas Balik Kopdar Berkesan Dengan Pendiri KabarIndo24jam DPD  Jatim

1
Hasto Dituntut 7 Tahun, Sebut Sudah Perkirakan Risiko Politiknya

Hasto Dituntut 7 Tahun, Sebut Sudah Perkirakan Risiko Politiknya

3 Juli 2025
Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester I 2025

Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester I 2025

3 Juli 2025
Efisiensi Anggaran Menyusutkan PAD Hotel dan Restoran di Kota Bogor

Efisiensi Anggaran Menyusutkan PAD Hotel dan Restoran di Kota Bogor

3 Juli 2025
Daftar Online SPMB Dikeluhkan, Kepala Disdik Kabupaten Bogor Bentuk Helpdesk

Daftar Online SPMB Dikeluhkan, Kepala Disdik Kabupaten Bogor Bentuk Helpdesk

3 Juli 2025

Recent News

Hasto Dituntut 7 Tahun, Sebut Sudah Perkirakan Risiko Politiknya

Hasto Dituntut 7 Tahun, Sebut Sudah Perkirakan Risiko Politiknya

3 Juli 2025
Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester I 2025

Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester I 2025

3 Juli 2025
Efisiensi Anggaran Menyusutkan PAD Hotel dan Restoran di Kota Bogor

Efisiensi Anggaran Menyusutkan PAD Hotel dan Restoran di Kota Bogor

3 Juli 2025
Daftar Online SPMB Dikeluhkan, Kepala Disdik Kabupaten Bogor Bentuk Helpdesk

Daftar Online SPMB Dikeluhkan, Kepala Disdik Kabupaten Bogor Bentuk Helpdesk

3 Juli 2025

Tentang Kami

Kabarindo24jam.com

Media massa digital kabarindo24jam.com adalah media siber (online) berbasis internet yang dapat diakses di seluruh dunia dan juga dapat diakses melalui media ​​sosial seperti Facebook, Twiter, Instagram, WhatsApp, Line dan lainnya. Selengkapnya

Follow Us

Kategori

  • Bogor Raya
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Hankam
  • Headline
  • Hukum
  • Internasional
  • Life Style
  • Nasional
  • Nusantara
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Polhankam
  • Politik
  • Suara Pembaca
  • Uncategorized

Berita terkini

Hasto Dituntut 7 Tahun, Sebut Sudah Perkirakan Risiko Politiknya

Hasto Dituntut 7 Tahun, Sebut Sudah Perkirakan Risiko Politiknya

3 Juli 2025
Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester I 2025

Penumpang Whoosh Tembus 2,9 Juta di Semester I 2025

3 Juli 2025
  • Redaksi
  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Karir
  • Media Partner
  • Disclaimer

© 2025 Kabarindo24jam.com | Aktual, Kredibel,Tajam, Terpercaya .

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hankam
  • Hukrim
  • Nusantara
  • Ekbis
  • Life Style
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Internasional

© 2025 Kabarindo24jam.com | Aktual, Kredibel,Tajam, Terpercaya .