JAKARTA — Tak sudi dipermalukan oleh aksi debt collector alias mata elang yang mengepung Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD Kelurahan Sempet Timur, Sersan Dua Nurhadi, di depan Tol Koja Barat, Jakarta Utara, tim gabungan Reserse Polda Metro Jaya dan Polisi Militer serta Intelijen Kodam Jaya bergerak cepat.
Minggu (9/5/2021), tim gabungan TNI-Polri ini telah menangkap para pelaku. “Tim Gabungan Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya hari ini tepatnya pukul 14.00 WIB telah berhasil mengamankan 9 orang pelaku ,” ungkap Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel ARH Herwin Budi Saputra.
Menurut Herwin, keberhasilan membekuk para preman bayaran tersebut merupakan bentuk dari wujud sinergitas yang terjalin baik selama ini antara Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di Wilayah DKI Jakarta.
Dia mengatakan kesembilan orang pelaku itu sekarang tengah menjalani pemeriksaan di Satuan Reskrim Polres Jakarta Utara. “Adapun biodata pelaku yaitu GL, HL, JK, GYT, YAK, JFT, RS, AFM, dan PA,” ungkap Herwin.
Sebelumnya diberitakan, video anggota TNI dikepung oleh debt collector viral di media sosial yang diketahui terjadi di depan Tol Koja Barat, Jakarta Utara, pada Kamis siang (6/5) lalu. Ketika itu Serda Nurhadi mendapat laporan ada satu kendaraan yang dikerubuti sekelompok orang hingga mengakibatkan kemacetan.
“Di dalam mobil ada anak kecil dan seorang yang sakit. Sehingga anggota Babinsa itu berinisiatif membantu dan mengambil alih mobil,” ujar Herwin seraya menambahkan Babinsa Semper Timur II itu berniat membawa mobil Mobilio putih berplat B 2638 BZK ke rumah sakit melalui Jalan Tol.
“Namun karena dihadang beberapa orang debt collector dan kondisi tidak kondusif maka Serda Nurhadi membawa mobil ke Polres Jakarta Utara,” ucap Herwin sambil menekankan bahwa Nurhadi tidak mengetahui mobil itu sedang bermasalah.
Sementara pada video yang beredar, seorang pria berseragam loreng TNI mengendarai sebuah mobil. Di belakang bangku sopir, terdapat sejumlah keluarga yang menumpang di mobil tersebut. Seorang pria terlihat terkulai lemas sambil menarik nafas.
Namun di samping pintu mobil yang dikendarai itu, sejumlah pria menggeruduk menghentikan kemudi mobil. Akibatnya, mobil tidak bisa berjalan terus untuk masuk tol.
Hadangan para pria yang mengaku sebagai debt collector itu membuat mobil tertahan di depan gerbang tol. “Keluar, keluar. Mobil ini ditarik leasing,” kata pria-pria tersebut berteriak dari luar jendela kemudi.
Hal itu membuat keluarga yang ditumpanginya panik. Seorang anak kecil bahkan menangis karena insiden itu. Pria berseragam loreng itu menenangkan para pria tersebut.
“Saya enggak ada urusan sama leasing. Sebentar ya saya mau antar bapaknya dulu yang terkena serangan jantung. Ini harus dibawa ke rumah sakit dulu,” ujar tentara tersebut.
Namun para pria berpakaian preman itu tidak menggubris alasan pria berseragam loreng.
Mereka tetap berteriak, membentak, dan menghadang mobil. Hingga akhirnya mobil menerabas para preman tersebut.
Setelah para pelaku ditangkap, Kodam Jaya memastikan akan mengawasi proses hukum untuk para pelaku debt collector itu. Pengawasan dilakukan dengan berkoordinasi bersama Polda Metro Jaya.
Selain itu, Nurhadi juga akan menjalani pemeriksaan di Pomdam Jaya karena mobil yang dikendarainya dalam masalah. “Hal ini perlu dilakukan guna mendapatkan proses hukum yang berkeadilan,” pungkas Herwin. (Nur/Husni)