JAKARTA — Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya di bawah kepemimpinan Ketua Umum Mayjend Purn TNI Muchdi PR dan Sekretaris Jendral Badaruddin Andi Picunang mengaku tidak terpengaruh dan terus kerja konsolidasi meskipun putusan Banding PT TUN tanggal 1 September 2021 memenangkan kepengurusan 2017-2022 versi Ketua Umum Tommy Soeharto.
Putusan PT TUN itu mementahkan SK Kemenkumham perihal kepengurusan Partai Berkarya periode 2020-2025 (Ketua Umum Muchdi PR) hasil Munaslub 2020. Namun menurut Badaruddin, putusan banding PT TUN sifatnya sementara, belum putusan hukum tetap (inkrah). Sebab masih ada kasasi dan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung.
“Kita segera kasasi. Kemenkumham juga pasti membela putusan yang telah dikeluarkan (SK no 16 dan 17). Artinya putusan tersebut tidak otomatis langsung membatalkan SK Kemenkumham RI yang kami pegang yaitu SK no 16 (Perubahan AD/ART) dan 17 (Pengurus DPP) tanggal 30 Juli 2020,” kata Badaruddin dalam siaran persnya, Senin (6/9/2021).
Dia menegaskan, SK kepengurusan pihaknya sampai tahun 2025, sementara SK yang menggugat itu sampai April 2022, itupun sudah dicabut dengan terbitnya SK hasil Munaslub atau Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Berkarya tahun 2020 lalu.
“Kita tidak terpengaruh, malah lagi fokus persiapan tahapan Pemilu 2024. Jadi masalah hukum ini tidak mengganggu dan prosesnya pun masih panjang, bisa setelah Pemilu 2024 selesai. Insya Allah, Selasa 7 September 2021 Ketum Muchdi PR dan pimpinan DPP/DPW/DPD akan rapat (zoom meeting) menyampaikan sikap untuk lanjut ke kasasi,” jelasnya.
Dia menambahkan, pengurus Partai Berkarya sampai tingkat kecamatan harus lengkap per Desember 2021. “Jadi kita hadapi dengan senyum saja. Niat kita mau menyelamatkan dan membesarkan partai, untuk apa pimpin partai kalau tidak serius dan tidak diperhatikan. Cukuplah Pemilu 2019 jadi pelajaran,” ujar Badaruddin.
Dijelaskan olehnya, Berkarya dibangun bersama secara gotong royong, bukan besutan satu kelompok atau perorangan, saksi hidup dan jejak digital masih ada. “Kasihan teman-teman di daerah, banyak yang kehilangan harta benda bahkan nyawa membangun partai ini. Merekalah pemilik sebenarnya partai ini,” pungkasnya. (***/Cok)