Home / Headline / Politik

Minggu, 9 Januari 2022 - 00:12 WIB

Anak Walikota Bekasi Tuding KPK Berbohong soal OTT Ayahnya

BEKASI – Menyusul penangkapan Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang diklaim sebagai Operasi Tangkap Tangan (OTT), Ade Puspitasari-anak sang Walikota Bekasi, bersuara keras dan menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan pembunuhan karakter terhadap ayahnya yang seorang pejabat publik.

KPK menahan Rahmat alias Pepen usai OTT oleh penyidik KPK pada Rabu 5 Januari 2022. Namun Ade menilai tindakan dari KPK merupakan suatu upaya pembunuhan karakter terhadap pejabat publik. Pasalnya, sang ayah tidak memegang uang ketika ditangkap, bahkan tak ada uang yang disita dari Pendopo Walikota.

Argumen tersebut dikatakan Ade saat acara Pelantikan Pengurus Kecamatan Partai Golkar se-Kota Bekasi, Sabtu (8/1/2022). Dia pun menyatakan pada saat penangkapan, tidak ada sama sekali uang yang dibawa KPK. Karena itu, dia menilai OTT adalah bentuk upaya untuk menjatuhkan nama baik ayahnya di dunia politik.

Baca Juga :  Warga Perantauan Desak Polri Usut Pesta Ultah Gubernur Jawa Timur di Tengah Pandemi Covid-19

“Logikanya OTT, saya ada transaksi, saya serahkan (uang) terus saya ke-gap, benar nggak? Ini tidak ada, bahwa pak wali (Pepen) beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang di luaran dari pihak ketiga, kepala dinas, dan camat, itu pengembangan, tidak ada OTT, jelas ini pembunuhan karekter,” ucap Ade.

Baca Juga :  Mobil Dinas Eks Bupati Bogor 2 Tahun Tak Dikembalikan, Ternyata Sudah Pindah Tangan

Dia menambahkan memiliki banyak saksi yang memperkuat argumennya itu. “Saksinya banyak, stafnya yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun,” imbuhnya.

Ketua DPD Golkar Kota Bekasi ini juga mencurigai upaya penangkapan ayahnya mengandung niat politik untuk menghancurkan Partai Golkar “Memang ini kuning sedang diiincar, kita tahu sama tahu siapa yang mengincar kuning, tapi nanti di 2024 jika kuning koalisi dengan orange matilah yang warna lain,” pungkasnya. (***/Cok)

Share :

Baca Juga

Politik

Spanduk Lawan Ketidakadilan Warnai Aksi Bela Hasto

Politik

Mantan Gubernur Jabar pimpin Badan Aspirasi Masyarakat DPR

Politik

Ketua DPR Gugah Wakil Rakyat Bahas Masalah Pengangguran

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Polhankam

Prabowo Akhiri Polemik, Tegaskan 4 Pulau Milik Aceh

Hukum

Ahok Dukung Penegak Hukum Bongkar Korupsi Tanah di Jakarta

Politik

Jokowi, PSI, dan Langkah Membangun Panggung Politik ?