Home / Headline / Politik

Senin, 13 September 2021 - 23:41 WIB

Batalkan Formula E, ‘Jakarta Bergerak’ Minta DPRD Selamatkan Uang Triliunan Rupiah

JAKARTA — Puluhan elemen masyarakat yang tergabung dalam Jakarta Bergerak menggelar unjuk rasa ke gedung DPRD DKI Jakarta di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin siang (13/9/2021), sebagai aksi menolak digelarnya sirkuit balap listrik Formula E di kawasan Monas, pada 2022 mendatang.

Aksi massa ‘Jakarta Bergerak’ itu juga merupakan bentuk keprihatinan mendalam serta protes keras terhadap sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang tidak mengindahkan penderitaan rakyat di masa pandemi Covid  19 dengan tetap menggelar Formula E yang menelan uang rakyat sekitar Rp 1,6 Triliun lebih.

Koordinator Aksi Jakarta Bergerak Sulianto Rusli, kepada wartawan, menegaskan bahwa aksi merekaMerupakan upaya terakhir untuk menggagalkan event Formula E yang nekat digelar di masa pandemi Covid 19 serta tak jelas apa manfaatnya untuk masyarakat kecil dan miskin di Jakarta.

“Dan aksi kami ini sekaligus juga wujud kemarahan kami atas sikap Gubernur dan DPRD DKI yang mengabaikan kesulitan masyarakat yang lebih butuh makanan juga tambahan penghasilan di masa pandemi Covid,” kata Ahi, sapaan akrab Sulianto Rusli.

Baca Juga :  Menunggak Dana BLBI Rp 2,6 Triliun, Pangeran Cendana Dikejar Satgas Penagihan

Aksi Jakarta Bergerak ini, lanjut Ahi, adalah aspirasi dari sebagian besar warga Jakarta yang kecewa, berduka, sedih, dan terluka atas keputusan Gubernur Anies Baswedan serta tujuh Fraksi di DPRD yang menyetujui pengalokasian serta pengesahan  anggarannya. 

“Dana triliunan rupiah dipakai hanya untuk event sehari. Ini adalah pemborosan yang tidak berdampak positif untuk masyarakat. Itu uang rakyat, harusnya gunakan untuk kebutuhan rakyat Jakarta yang lebih dari 500 ribu orang hidup dalam kemiskinan atau kesusahan,” ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa puluhan kelompok masyarakat yang bergabung dalam Jakarta Bergerak melihat Gubernur Anies Baswedan gagal memprioritaskan program kerjanya untuk kesejahteraan dan pemulihan ekonomi rakyat. Anies malah memaksakan gelaran Formula E yang jelas-jelas tidak berdampak pada kesejahteraan warga.

“Dan yang paling menyakitkan hati rakyat, adalah keputusan pengesahan anggarannya oleh 7 Fraksi di DPRD, minus Fraksi PDIP dan PSI yang menggulirkan interpelasi. Mengapa DPRD mendukung balapan yang tidak ada manfaatnya secara ekonomi maupun untuk kesejahteraan warga Jakarta?” tandas Ahi.

Baca Juga :  Kampanye Akbar di Bandung, 'Ganjar, Presiden'

Sementara itu, tak berapa lama melangsungkan demo, perwakilan massa Jakarta Bergerak akhirnya diterima wakil Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian Untatayana.SH.MH di ruangan audiensi DPRD. Sementara Fraksi yang lain dikabarkan sedang melakukan reses atau menyerap aspirasi ke lapangan.

Dalam petemuan dengan wakil rakyat itu, massa Jakarta Bergerak menegaskan dukungan kepada Fraksi PSI dan PDI Perjuangan untuk melakukan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan guna meminta penjelasan urgensi dari penyelenggaraan balapan mobil listrik Formula E.

“Kami juga mendesak Dewan untuk meminta Gubernur menarik kembali uang ratusan miliar yang telah dibayar sebagai tanda jadi kepada panitia Formula E. Dan tentunya, dewan harus menolak secara mutlak agar Formula E itu dibatalkan,” imbuhnya. (COK)

Share :

Baca Juga

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Polhankam

Prabowo Akhiri Polemik, Tegaskan 4 Pulau Milik Aceh

Hukum

Ahok Dukung Penegak Hukum Bongkar Korupsi Tanah di Jakarta

Politik

Jokowi, PSI, dan Langkah Membangun Panggung Politik ?

Nusantara

Muktamar PPP Ditunda, Bursa Ketum Makin Panas

Politik

Inikah Politik Pengkultusan? Atau Sebuah Strategi?

Politik

Sebaiknya Jokowi Ikuti SBY, Hidup Tenang Lepaskan Politik