Kabarindo24jam.com | Bogor – Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Bogor kembali menggelar aksi damai di Balai Kota Bogor. Tapi kali ini mereka datang dengan tuntutan yang berbeda dengan sebelumnya, yakni menuntut Wali Kota Dedie A Rachim Bogor agar mengizinkan mereka berdagang di Pasar Bogor hingga masa Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2026 mendatang.
Selasa (2/9/2025), ratusan PKL melakukan longmarch melewati jalur Sistem Satu Arah (SSA) hingga kantor Balai Kota Bogor di Jl Juanda. Agar lalin tidak tersendat, pengunjuk rasa kemudian diterima di halaman Balai Kota Bogor dan melakukan orasi. Unjuk rasa PKL berjalan damai dengan penjagaan Polresta Bogor, Kodim 0601 dan Satpol PP Kota Bogor.
Tidak lama, massa kemudian ditemui oleh Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin yang mendapat tugas mewakili dari Wali Kota Dedie A Rachim lantaran tengah menghadiri acara lain. Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo juga turut mendampingi Jenal menemui dan menenangkan massa.
“Kita komitmen teman-teman pedagang semua, kita komitmen bukan Lebaran, Lebaran lagi, Lebaran lagi, tetapi Lebaran yang akan datang di 2026, paling lama 6 bulan. Dan itu komitmen, H+ Idul Fitri kita siap pindah. Kita (ingin) mendapat surat tertulis boleh berdagang di Hari Raya Idul Fitri,” ujar salah satu perwakilan pedagang yang berorasi di lokasi.
Jenal kemudian menjawab tuntutan tersebut. Aksi unjuk rasa ini sendiri berlangsung damai dan tertib. “Saya teringat beberapa tahun lalu pada saat pedagang Lawang Saketeng dan Pedati sama seperti ini ke DPRD, cuma memang hari ini kondisinya lain, Pasar Bogor bangunannya bukan milik Pemkot, mau tidak mau ini harus dibongkar, paham ya?” ucap Jenal yang disambut oleh pedagang.
Namun, Jenal memberi syarat kepada para pedagang agar mereka menjaga kebersihan. Dia mewanti-wanti kalau ditemukan area tersebut tidak bersih, maka pedagang tersebut diangkut. “Saya barusan berbincang sama Pak Wali minta izin, tapi pada intinya mah punten minta kebersihan, pantes nggak Bogor kumuh?” ujar Jenal.
“Karena itu, saya akan pantau langsung ke lapangan, kalau nggak rapi saya angkat, bila perlu tiap pagi bebersih tempat jualan, karena saya selama ini bebersih eweuh bantuan,” kata Jenal yang dibalas dengan sahutan ‘siap’ dari pedagang.
Atas persetujuan dari Wali Kota Dedie A Rachim, Jenal lantas memberikan izin ke pedagang. Dia mengizinkan pedagang berjualan di Pasar Bogor hingga Idul Fitri. Para pedagang bersorak menyambut gembira. “Insyallah jualan kita izinkan sampai hari Idul Fitri, setelah Idul Fitri tidak ada lagi negosiasi, mau direlokasi kita siapkan nanti kios sesuai Perda, murah Pak,” ucap Jenal.
Terakhir, Jenal pun meminta para pedagang berhenti melakukan aksi. Dia juga mengingatkan agar masyarakat dan kepolisian berhubungan baik. “Kasihan pak polisi tiap hari ada demo, kasihan nggak? Pak polisi dibenturkan dengan rayat kasihan nggak? Maka dari itu saya yakin Bogor Raya cinta kondusivitas, Bogor Raya siap mendukung pemerintah,” imbuh Jenal. (Man/*)

