Kabarindo24jam.com | Megamendung — Di tengah meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi di kawasan Puncak, Pemerintah Kabupaten Bogor memilih mengangkat isu mitigasi sebagai prioritas politik pembangunan. Langkah itu terlihat dari kehadiran Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam penanaman 25 ribu pohon di Eiger Adventure Land, Sukagalih, Megamendung, Jumat (21/11/25), yang menjadi simbol pergeseran fokus daerah dari penanganan ke pencegahan bencana.
Gerakan penghijauan tersebut berlangsung serentak di tujuh kecamatan—Kecamatan Cisarua, Megamendung, Ciawi, Babakan Madang, Sukaraja, Gunung Putri dan Sukamakmur —serta di dua lahan kerja sama dengan PTPN seluas 37 hektare. Pemkab Bogor menempatkan program rehabilitasi vegetasi di DAS kritis sebagai fondasi mitigasi jangka panjang, dengan pembagian tanggung jawab antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Dari 48 hektare lahan prioritas yang disiapkan, sebagian akan dikelola sektor swasta untuk memastikan pemeliharaan berkelanjutan.
Rudy menekankan bahwa percepatan rehabilitasi merupakan strategi kunci memperkuat ketahanan lingkungan Kabupaten Bogor. Ia menyebut target pemulihan mencapai 200 hektare vegetasi, sejalan dengan upaya menata kawasan wisata Puncak dan mengawasi operasional sejumlah pelaku usaha. Pemerintah daerah, kata dia, telah berkoordinasi dengan KLHK untuk memastikan tata kelola ruang tetap selaras antara aktivitas ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Selain program penghijauan, Kabupaten Bogor memperkuat kesiapsiagaan dengan menggelar apel tanggap bencana bersama TNI, Polri dan lintas instansi selama satu bulan terakhir. Pemerintah desa diminta mengidentifikasi titik risiko, terutama di kawasan lereng dan tebing, seiring meningkatnya curah hujan. Pemda juga membuka peluang pendanaan tambahan melalui skema pusat untuk menutup kebutuhan mitigasi di daerah rawan.
Komitmen pemerintah daerah mendapat penguatan dari Menko PMK Pratikno, yang menilai gerakan nasional penanaman pohon harus dijalankan sebagai upaya permanen, bukan sekadar seremoni tahunan. Ia menyebut penguatan vegetasi bukan hanya urusan lingkungan, tetapi juga investasi ekonomi dan penguatan ketahanan nasional terhadap risiko bencana.(***)

