Kabarindo24jam.com | Bogor – Pemerintah Kota Bogor resmi menutup Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang mulai Rabu (20/8/2025). Keputusan ini diambil setelah kajian teknis menyatakan konstruksi bangunan tersebut tidak lagi aman untuk digunakan masyarakat.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan penutupan JPO Paledang merupakan langkah penting untuk mengutamakan keselamatan warga. “Kami memahami JPO Paledang cukup vital bagi aktivitas masyarakat, namun hasil penelitian resmi menyatakan kondisinya sudah sangat berbahaya. Untuk itu, Pemkot Bogor bersama pihak terkait akan segera melaksanakan pembongkaran,” ujarnya di Bogor.
Kajian teknis yang dilakukan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum melalui surat Nomor BM 0503-DO/689 menyebutkan, JPO Paledang berisiko tinggi jika tetap difungsikan. Salah satu temuan utama adalah kemiringan anak tangga yang mencapai lebih dari 30 derajat. Kondisi tersebut dianggap tidak ramah bagi warga lanjut usia maupun penyandang disabilitas.
Dedie menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PU dan instansi terkait untuk menyiapkan solusi alternatif. Menurutnya, sarana penyeberangan yang aman, inklusif, dan ramah bagi masyarakat tetap dibutuhkan di kawasan tersebut.
Selain aspek teknis, kajian juga merekomendasikan adanya penataan pedagang kaki lima (PKL) serta lokasi pemberhentian angkutan umum di sekitar Jalan Mayor Oking guna meningkatkan kinerja lalu lintas di kawasan Paledang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, menjelaskan penutupan JPO dilakukan dengan pemasangan pembatas dan spanduk pemberitahuan. “Malam ini pagar di bawah JPO yang berada di tengah dua jalur akan dibuka, kemudian dibuat median jalan pembatas,” katanya.
Sebagai langkah uji coba, pejalan kaki diarahkan menggunakan perlintasan tidak sebidang. Selama masa transisi, petugas akan ditempatkan untuk memandu warga menyeberang agar tetap aman.(Dky/*)
