BOGOR – Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta jajarannya hingga ke pelosok wilayah negeri, termasuk Korps Brimob, untuk meningkatkan sinergi dan menjaga soliditas dengan jajaran TNI sebagai wujud kokohnya pertahanan dan keamanan nasional.
Hal itu diungkapkan Jendral Listyo saat membuka rapat kerja teknis (rakernis) Korps Brimob Polri tahun 2022 bertajuk Sikap dan Tindakan Brimob Harus dan Hanya Berorientasi Kepada Kepentingan Bangsa dan Negara’ di Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022).
“Mari berikan keyakinan kepada masyarakat bahwa TNI-Polri hadir sebagai representasi negara dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah tanah air,” ujar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu.
Listyo Sigit juga menekankan kepada jajarannya bahwa negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran, terorisme, dan lainnya yang mengganggu keutuhan NKRI.
Pada sisi lain, Listyo juga menyoroti penanganan bencana, kondisi geografis Indonesia yang berada di lingkaran cincin api atau ring of fire berpotensi terjadinya beberapa peristiwa bencana alam di lingkungan masyarakat.
Listyo mengatakan seluruh personel Polri harus bisa hadir dengan cepat pada saat terjadinya bencana alam. Sebab, lanjut dia, hal itu sebagai representasi dari wujud kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat ketika dalam keadaan sulit.
“Segera berikan dukungan terbaik kepada masyarakat untuk segera pulih dari bencana dan kembali melaksanakan aktivitas. Utamakan penyelamatan kepada masyarakat melalui kemampuan search and rescue yang dimiliki oleh personel Brimob Polri dengan dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki,” kata Sigit.
Menghadapi berbagai ancaman ini, mantan Kapolda Banten itu, peran Brimob akan menjadi makin penting. Oleh karena itu, kini Polri telah mengusulkan pengembangan Korps Brimob Polri.
Menurut Listyo, terdapat dua isu strategis yang harus dipersiapkan mendukung pelaksanaan restrukturisasi Korps Brimob Polri. Pertama, terkait dengan sumber daya manusia.
Listyo mengatakan pengembangan struktur itu akan disertai dengan penambahan personel Korps Brimob Polri secara signifikan. Sebab, lanjut dia, sumber daya manusia harus menjadi modal utama penguatan Korps Brimob Polri.
“Pendidikan dan pelatihan terhadap personel yang baru harus segera dilakukan. Personel yang baru bergabung harus segera memiliki standar kompetensi dan kedisiplinan yang dimiliki oleh Korps Brimob Polri,” ungkap Sigit.
Isu strategis kedua, kata dia, penguasaan teknologi. Dia mengatakan penguasaan teknologi harus disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana yang modern.
Menurutnya, Brimob harus memanfaatkan teknologi mutakhir dalam pelaksanaan tugas menghadapi kejahatan berintensitas dan berkadar tinggi.
“Korps Brimob Polri harus mengikuti perkembangan teknologi ini. Kedepannya, Korps Brimob Polri harus mampu mengembangkan teknologi secara mandiri,” imbuh Kapolri. (COK/**)